Vagina Infeksi, Kenali Tandanya dari Bau
- Times of India
VIVA – Setiap vagina memiliki bau, dengan perubahan aroma karena hal-hal seperti siklus menstruasi atau aktivitas seksual, namun ini normal, kata para ahli. Tetapi jika Anda mencium bau "amis" pada vagina, Anda mungkin perlu mengunjungi dokter kandungan.
Ahli Ginekolog dan penulis Slip Sliding Away: Turning Back the Clock on Your Vagina, Dr. Lauren Streicher, mengatakan banyak wanita yang diberitahu sejak usia dini bahwa vaginanya kotor dan berbau.
Namun, Dr Streicher mengatakan ketika dia melihat pasien yang mengkhawatirkan penciuman mereka, seringkali, tidak ada yang salah.
Di sisi lain, seorang profesor klinis di departemen kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Dr Mary Minkin, menambahkan ini (vagina) tidak berbau seperti parfum atau sesuatu seperti itu, tetapi tidak memiliki bau yang tidak sedap.
Dr Minkin mengatakan ini karena vagina adalah rumah bagi miliaran bakteri sehat yang membuatnya tetap "sehat dan bahagia". Bakteri sehat di vagina ini menciptakan lingkungan asam, yang menangkis bakteri jahat di sana.
Ada banyak alasan mengapa aroma vagina bisa berubah salah satunya adalah seks. Selain itu, semen (air mani) memiliki tingkat PH yang berbeda dari vagina dan cairannya dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari organisme yang dapat mengubah aroma vagina kata Minkin.
Selain itu, darah juga memiliki tingkat PH yang berbeda, dan dapat mengubah bau badan Anda saat menstruasi.
"Untungnya, dalam banyak kasus, ini bersifat sementara," tutur Streicher seperti dikutip dari laman Dailystar.
Para ahli memperingatkan bahwa jika vagina Anda berbau "amis", kemungkinan Anda mengalami infeksi.
"Deskripsi paling umum yang saya dengar untuk orang-orang sejauh apa bau busuk yang tidak mereka sukai adalah ikan mati. Bau ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri jahat, atau dikenal sebagai vaginosis bakterialis," kata Minkin.
Ahli tersebut mengatakan Trikomoniasis, organisme yang berenang dan menyebar melalui hubungan seks, adalah infeksi lain yang dapat menyebabkan bau amis.
Minkin mengatakan vagina adalah "oven yang membersihkan sendiri", namun mengatakan ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk membersihkan vagina jika Anda khawatir dengan aroma yang muncul pada vagina.
Dia merekomendasikan untuk membilas labia bagian dalam dengan lembut dengan sabun dan air.
"Tetapi saya tidak menyarankan orang untuk melakukan terlalu banyak hal di dalam vagina itu sendiri," kata dia.
Jika bau vagina semakin parah, atau ada iritasi, Minkin mengatakan Anda harus menemui dokter kandungan. Apalagi jika Anda memang mengidap vaginosis bakterial, ini bisa membantu gonore atau klamidia tumbuh. Streicher juga merekomendasikan pergi ke ginekolog jika bau tak sedap masih ada.