Latih Kebiasaan Cuci Tangan, Dokter Sarankan Mulai Dari Wudhu
- Freepik
VIVA – Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sudah ada sejak dahulu, namun mulai digalakkan sejak adanya pandemi COVID-19. Salah satunya dengan protokol kesehatan mencuci tangan, tetapi masih sulit dilakukan lantaran banyak masyarakat belum terbiasa menerapkan PHBS sejak dini.
Dituturkan GM Program Kesehatan Dompet Dhuafa, Dr. Yeni Purnamasari, banyak masyarakat yang sulit menerapkan protokol kesehatan untuk mencuci tangan karena sarananya belum memadai. Untuk itu, Yeni kerap mengedukasi masyarakat agar bisa menjaga kebersihan tangan dengan selalu membawa hand sanitizer.
"Bagaimana cara kita agar mencuci tangan ini jadi gaya hidup yang diadopsi sehari-hari. Masih perlu berproses tapi paling tidak sekarang juga sudah mulai ada sarana dan masyarakat sudah ada pandangan kalau mereka harus membawa produk hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun," ungkap dokter Yeni dalam acara virtual Carex For Indonesia, baru-baru ini.
Senada, Direktur Rumah Sehat Baznas, Dr. Reza Ramdhoni, mengatakan bahwa tantangan bagi para tenaga medis di lapangan berkaitan dengan pemahaman masyarakat untuk menerima edukasi terkait protokol kesehatan. Namun, dokter Reza memiliki trik agar masyarakat mau mulai menerapkan proses mencuci tangan dalam kegiatan sehari-hari.
"Sebagai contoh, ada dalam islam, ada mekanisme wudhu yang salah satu gerakannya adalah cuci tangan. Ini juga jadi salah satu media kita bahwa sebelum wudhu saja ada fase cuci tangan. Ini bisa diterima lah pada seluruh masyarakat," pungkas dokter Reza.
Meski begitu, Dokter Reza setuju bahwa kebiasaan ini dapat dilakukan seiring dengan banyaknya fasilitas sanitasi di berbagai tempat. Diharapkan, dengan adanya tempat mencuci tangan, masyarakat bisa sesering mungkin melakukan PHBS, di mana saja dan kapan pun.
"Cuci tangan dengan air dan sabun memang paling baik, tapi kalau nggak ada air, produk hand sanitizer dapat diandalkan. Diharapkan perilaku ini jadi gaya hidup ke depannya," jelas dokter Reza.