Ahli Ungkap Bahaya Diet Ekstrem, Bisa Merusak Sistem Tubuh
- Times of India
VIVA – Tak sedikit orang yang nekat melakukan diet ekstrem demi mendapatkan berat badan ideal dan bentuk tubuh proporsional. Padahal, cara diet seperti ini tentu saja berbahaya dan akan berdampak buruk pada kesehatan.
Dokter dari klinik Dermapro SF, dr. Rocky Chua, menegaskan, diet ekstrem jelas tidak direkomendasikan karena dapat merusak sistem tubuh. Tidak hanya itu, diet ekstrem juga memberikan dampak negatif lain. Apa itu?
"Biasanya diet ekstrem efek rebound-nya tinggi apabila tidak dijalani kembali. Maka dari itu, saran dari saya jangan mempunyai kebiasaan ikut-ikutan kata orang, karena setiap tubuh manusia mempunyai keunikannya masing masing. Jadi, belum tentu diet si A cocok buat si B begitu juga sebaliknya," ujarnya di Klinik Dermapro SF Jakarta, baru-baru ini.
Lebih lanjut, dokter Rocky turut memberikan tips bagaimana cara melakukan diet yang aman dan sehat untuk mendapatkan bentuk tubuh proporsional.
"Lakukanlah diet sewajarnya. Jangan pernah melakukan diet ekstrem misal 3 hari cuma minum air putih aja, atau gak boleh asupan garam sedikitpun," kata dia.
Selain itu, Rocky juga menyarankan untuk istirahat cukup. Sebab kurang tidur, ternyata menjadi salah satu faktor yang bisa bikin tubuh mudah melar.
"Jangan lupa banyak konsumsi air putih dan terakhir berolahraga tentunya," kata dia.
Namun, Rocky juga mengungkap ada metode lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan. Yaitu, dengan melakukan treatment atau program slimming di klinik kecantikan. Seperti apa metodenya?
"Jadi setiap sesinya kita akan melakukan injeksi slimming, lalu dilanjutkan dengan penggunaan slimming mesin. Jadi, lama pengerjaan sekitar 45-60 menit saja dan perubahan bisa langsung nampak setelah treatment," lanjut dia.
Menurut Rocky, dalam satu kali treatment, hasilnya sudah langsung terlihat. Namun, untuk mencapai berat badan yang diinginkan, pasien harus melakukan beberapa kali sesi.
Rocky juga menjelaskan, treatment slimming ini tergolong aman karena sudah dilakukan uji coba sekitar 1 tahun, sebelum akhirnya digunakan untuk pasien. Selain itu, Rocky menjamin program slimming ini tidak menimbulkan efek samping.
"Tidak ada (efek samping). Setelah treatment kalian bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Sebagai gambaran, banyak pasien yang melakukan treatment ini di waktu jeda makan siang kantornya, dan setelah treatment mereka sudah langsung kembali bekerja tanpa ada keluhan apapun," tutur dr. Rocky Chua.