Hipertensi Serang Usia Muda, Bisakah Dicegah?

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/rawpixel

VIVA – Siapa bilang hipertensi hanya menyerang kelompok dengan lanjut usia saja? Nyatanya, penyakit komorbid itu sudah mengintai generasi muda, bahkan anak-anak sekali pun yang bisa mengidap hipertensi tanpa disadari.

Banyak faktor yang bisa memicu hipertensi namun tak dipahami oleh masyarakat luas. Memang pada umumnya, usia lanjut berperan kuat sebagai pemicu hipertensi, di mana kondisi ini disebut sebagai hipertensi primer. Pemicunya cenderung akibat genetik, meski tak jarang juga disebabkan pola makan orangtua yang kurang baik.

"Hipertensi primer itu umumnya penyebab langsungnya tidak diketahui. Diantaranya adalah riwayat keluarga atau faktor risiko lain, termasuk obesitan dan yang lainnya," ujar dokter spesialis penyakit dalam, dr. Tunggu Situmorang, dalam acara virtual, beberapa waktu lalu.

Sementara, hipertensi yang menyerang kelompok di usia muda biasanya dipicu oleh penyakit akut atau kronis terlebih dahulu. Untuk kondisi ini, maka termasuk sebagai bagian hipertensi sekunder.

Pada hipertensi sekunder, biasanya penyakit hipertensi mengintai akibat tubuh yang mencoba beradaptasi dengan penyakit sebelumnya. Beberapa penyakit cenderung berkaitan erat dengan pembuluh darah sehingga membuat tekanan darah meningkat drastis.

Hipertensi sekunder ini yang kerap mengintai anak-anak maupun remaja. Kendati demikian, dokter Tunggul menegaskan bahwa hipertensi sekunder ini bisa diatasi dengan mencari pengobatan tepat untuk jenis penyakit awalnya.

"Misalnya penyempitan pembuluh darah ginjal, dengan memperbaikinya tekanan darah akan terkontrol tanpa obat," jelas dokter Tunggul selaku President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH).

"Atau bisa juga disebabkan karena pembesaran kelenjar di atas ginjal. Dengan membuang kelenjar itu, maka tekanan darah akan terkendali. Hipertensi pada usia muda, harus dicari penyebab sekundernya karena tidak lazim dan umumnya bisa dicari dan itu hanya sebagian kecil. Anak-anak juga bisa terkena hipertensi dan itu juga bisa dicari penyebabnya," sambungnya.

Maka dari itu, Sekretaris Jenderal Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dokter Eka Harmeiwaty, menganjurkan agar mencegah hipertensi dimulai sejak dini. Pola makan dengan meminimalisir asupan makanan asin, yakni mengurangi garam dengan patokan hanya 1/2 sdt per hari.