Gaya Seks Ini Terbukti Ampuh Bikin Tidur Makin Nyenyak, Mau Coba?
- Freepik/Racool_studio
VIVA – Seks dengan pasangan secara rutin, terbukti mampu menjaga kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan. Tak hanya itu, bercinta dengan posisi tertentu juga ampuh membuat tidur lebih nyenyak, yang artinya dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Hal itu terlihat dari sebuah penelitian terbaru yang memantau momen tidur yang dilakukan oleh 1.600 orang. Pemantauan itu berlangsung selama tiga bulan lamanya.
Belum berhenti di situ, penelitian tersebut juga meminta agar para peserta mencoba 25 posisi seks bersama pasangannya, mulai gaya seks dari doggy hingga 69. Usai bercinta, peneliti akan memantau sesi tidur para peserta setiap harinya.
Salah satu tahapan tidur yang paling difokuskan adalah REM atau Rapid Eye Movement (Tidur dengan gerakan mata cepat). Ini adalah fase tidur yang unik pada mamalia dan burung, ditandai dengan gerakan mata yang cepat dan acak. Fase ini juga disertai dengan nada otot yang rendah di seluruh tubuh.
Terlebih, fase ini memiliki kecenderungan orang yang tidur untuk bermimpi dengan jelas. Ditemukan bahwa REM ini, telah meningkat setelah beberapa sesi di seks. Bahkan, REM juga kian bertambah baik dengan posisi seks tertentu.
Dikutip dari laman Daily Star, Studi yang dilakukan oleh TheDozyOwl menemukan bahwa gaya doggy adalah langkah paling populer untuk membantu orang tidur lebih nyenyak. Setelah melakukan doggy, REM membentuk 33 persen dari kandidat tidur. Ini meningkat 43 persen dari angka REM normal yakni 23 persen setiap malam.
Posisi seks lain juga memainkan peran cukup baik dalam membuat tidur lebih nyenyak. Sebut saja lotus (39%), elang (35%) dan jembatan (30%) adalah teknik seks nakal yang paling meningkatkan REM. Selain itu, cowgirl dan flatiron juga meningkatkan REM hingga 26 persen. Gaya 69 juga berperan penting yang membuat peningkatan hingga 17 persen, serta missionari bebas hingga 9 persen.
Tetapi mencoba gaya Corkscrew sebelum tidur ternyata paling banyak menurunkan REM, sehingga secara mengejutkan membuat sesi tidur nyenyak menurun hingga 26 persen. Bahkan seks sambil berdiri juga mengurangi REM yang membuat tidur nyenyak menurun sebanyak 17 persen.
Temuan itu juga menunjukkan seks meningkatkan tidur REM pria lebih banyak yakni 12 persen daripada wanita yang hanya 2 persen. Salah satu kontributor TheDozyOwl, Alex Ion mengatakan bahwa ini karena wanita lebih terstimulasi secara mental saat berhubungan seks daripada pria.
"Wanita cenderung lebih terjaga dan fokus setelah berhubungan seks, sedangkan pria biasanya lelah setelah ejakulasi," terang Alex.
Secara teori, fase REM ini seharusnya hanya terjadi kurang dari seperempat tidur malam seseorang. Namun, fase ini dianggap penting karena merangsang bagian otak yang terlibat dengan memori dan pembelajaran. Menurut para ahli, REM juga membantu memproses emosi.
"Selain dari sifat fisik seks, alasan mengapa hal itu dapat meningkatkan tidur REM Anda adalah karena oksitosin dilepaskan selama seks," papar Alex lagi.