7 Tanda Tubuh Sudah Pernah Terinfeksi COVID-19

Ilustrasi virus
Sumber :
  • Freepik/Harryarts

VIVA – Virus corona yang menyebar cepat telah menginfeksi banyak orang di dunia. Gejala yang timbul pada setiap orang pun berbeda, terlebih kini muncul banyak gejala baru lainnya.

Namun, beberapa orang yang terinfeksi juga ada yang tak menunjukkan gejala. Mengidentifikasi COVID-19 tanpa melakukan tes memang bisa membingungkan sebab gejalanya yang sangat mirip dengan penyakit lain.

Dilansir laman Times of India, fakta menunjukkan bahwa beberapa orang bisa terinfeksi COVID-19 dan sembuh dalam waktu yang singkat.

Berikut ini adalah beberapa tanda yang mengindikasikan Anda pernah terinfeksi COVID-19 dan berisiko mengalami efek jangka panjang dari penyakit itu.

Sesak napas atau dyspnea
Sesak napas menjadi salah satu gejala umum COVID-19. Menurut Mayo Clinic, gejala ini bisa tetap ada pada pasien yang sudah sembuh. Mereka menyebut bahwa virus corona bisa membahayakan kantung udara kecil di paru-paru yang bisa menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang.

Batuk kering
Di banyak studi besar, pasien yang mengalami efek COVID-19 mengeluhkan batuk untuk waktu lama setelah sembuh. Asosiasi Paru-paru Amerika mengklaim bahwa COVID-19 bisa menimbulkan kerusakan serius di paru-paru, itulah kenapa batuk kering mungkin masih terus dialami pasien sembuh. Tapi, sebaliknya, batuk mungkin akan menjadi gejala yang terus ada tanpa ada kemungkinan kerusakan pada organ pernapasan.

Kelelahan
Kelelahan pada pasien COVID-19 sangat berbeda dari kelelahan yang kita rasakan setiap hari, demikian menurut Mayo Clinic. Kelelahan karena COVID-19 tidak hanya mengganggu aktivitas fisik tapi juga menurunkan kemampuan kita secara mental.

Nyeri dada
Menurut Mayo Clinic, pasien yang menderita efek jangka panjang COVID-19 bisa mengalami sensasi tertusuk atau menyengat di dan sekitar dada. Ini merupakan efek dari peradangan pada dinding dada yang disebabkan infeksi SARS-CoV-2.

Kehilangan kemampuan mencium dan merasa
Salah satu tanda tidak biasa dan paling sering dari COVID-19 adalah kehilangan indra penciuman dan perasa. Meski gejala ini sering muncul pada orang yang terinfeksi, tapi beberapa penyintas mengaku kalau gejala ini masih ada meski setelah dites negatif.

Jantung berdebar
Menurut Mayo Clinic, jantung berdebar adalah di mana jantung berdetak sangat cepat. Menurut studi yang diterbitkan di JAMA Cardiology, 78 persen pasien yang sudah sembuh mengaku adalah keterlibatan jantung, sementara 60 persen mengaku ada peradangan miokardia. Selain itu, beberapa mengeluhkan mengalami masalah terkait jantung lainnya.

Kebingungan mental
Pasien COVID-19 juga dilaporkan mengalami gejala neurologis. Menurut studi yang diterbitkan di medRxiv, 58 persen pasien COVID-19 melaporkan kabut otak atau kebingungan mental. Selain itu, kondisi neurologis lainnya adalah ingatan yang hilang dan kurang tidur.