Diduga Penyebab Kematian Marco Panari, Apa Bahaya Tersedak?

Marco Panari.
Sumber :
  • Instagram/marc0panari

VIVA – Marco Panari atau dikenal dengan nama Marco Gilliano meninggal dunia pada Sabtu malam, 30 Januari 2021. Adik Angela Gilsha itu diduga menghembuskan nafas terakhirnya akibat kondisi tersedak.

Marco meninggal di usia yang cukup muda yakni 23 tahun. Dalam pernyataan kabar duka itu, perwakilan manajemennya, yakni Agung, menjelaskan bahwa Marco sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong.

Pihak manajemen pun belum bisa menjelaskan secara detail mengenai penyebab kematian Marco Panari.

"Cuma kalau kata dokter, sepertinya tersedak. Selanjutnya tunggu kepolisian ya," kata Agung, kepada awak media.

Lantas, apa yang dapat memicu tersedak? Seberapa besar risiko kematian akibat tersedak? Apa yang dapat dilakukan saat tersedak? Berikut faktanya.

Makanan berisiko tinggi

Dikutip dari laman DHS, Senin, 1 Februari 2021, makanan umum yang diidentifikasi sebagai "berisiko tinggi" membuat seseorang tersedak, antara lain hotdog yang disajikan utuh, ayam utuh, anggur, selai kacang, sandwich selai kacang di atas roti lembut, serta jenis roti kenyal tebal seperti roti putih, bagel, pizza dan lain-lain.

Serta camilan seperti marshmallow, makanan kering seperti roti jagung atau nasi yang disajikan tanpa mentega, jelly, saus. Begitu pila dengan daging kering seperti daging giling, sayuran mentah disajikan dalam ukuran sekali gigit potongan, buah-buahan keras utuh seperti apel atau pir, permen dengan kacang besar serta kacang keras.

Penyebab tersedak

Pada orang dewasa, tersedak paling sering terjadi saat makanan tidak dikunyah dengan benar. Berbicara atau tertawa saat makan dapat menyebabkan sepotong makanan "masuk ke pipa yang salah".

Mekanisme menelan normal juga dapat melambat jika seseorang telah meminum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan dan jika orang tersebut memiliki penyakit tertentu seperti penyakit Parkinson.

Risiko kematian

Jika anak Anda tersedak suatu benda, benda yang tersangkut di tenggorokannya tidak memungkinkan oksigen mencapai otak. Dalam 4 menit atau kurang, kerusakan otak atau bahkan kematian bisa terjadi.

Sama seperti pada orang dewasa, seseorang tersedak dengan jalan napas yang benar-benar tersumbat, tidak ada oksigen yang bisa masuk ke paru-paru. Otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen ini dan mulai mati dalam empat hingga enam menit.

Pada saat inilah pertolongan pertama harus dilakukan. Kematian otak yang tidak dapat dipulihkan terjadi hanya dalam 10 menit.

Penanganan

Dipaparkan drg. Tengku Annisa Utami MARS, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, ada tiga cara utama dalam menolong kondisi tersedak. Berikut tahapan yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama saat tersedak yang seperti tercekik.

-Batuk

Disarankan batuk sekuat tenaga pada saat tersedak. Lakukan sampai tiga kali batuk. Kalau sudah batuk, biasanya akan ada dorongan untuk mengeluarkan makanan.

-Condongkan badan

Jika sudah batuk dan tidak keluar makanan, penolong bisa berdiri di belakang orang yang tersedak. Minta untuk condongkan badan ke arah depan agar makanan mudah keluar.

"Gunakan tumit tangan lalu tepuk punggung ke arah atas lima  kali sambil kasih jeda. Ulangi cara ini sampai tiga kali," kata drg. Tengku.

-Hemlich manuver

Jika menepuk punggung masih tak memberi hasil maksimal, penolong bisa berdiri di belakang. Lalu tempatkan kedua tangan di antara ulu hati dan pusar.

"Tangan kiri biarkan ibu jari menghadap ke ulu hati dan sedikit di tekan. Tangan kanan mengepal dengan bertumpu pada pangkal ibu jari. Kunci, lalu tarik ke atas," tuturnya.