5 Peristiwa Kesehatan Bikin Geger di 2020

Mural lawan Virus Corona. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Berbagai peristiwa di dunia kesehatan terjadi sepanjang tahun 2020. Tentu, yang paling diingat dan masih belum usai hingga saat ini adalah pandemi COVID-19.

Virus corona penyebab COVID-19 pertama kali merebak di kota Wuhan, China, pada akhir Desember. Saat itu, virus menyebar dengan cepat hingga memakan banyak korban.

Tak ada yang menyangka virus yang diduga berasal dari kelelawar itu akan menyebar sebegitu luasnya hingga ke seluruh dunia. Korban pun tak henti berjatuhan.

Meski vaksin sudah mulai ditemukan, tapi perlawanan terhadap virus corona belum usai. Selain itu, tantangan berbagai penyakit lainnya juga perlu diwaspadai.

Berikut rangkuman peristiwa kesehatan yang sempat menghebohkan publik di tahun 2020.

COVID-19 jadi pandemi

Desember 2019, China dilanda wabah yang mirip dengan pneumonia. Tak ada yang menyadari jika itu bisa menjadi penyakit berbahaya dengan tingkat penularan tinggi. Hingga Januari 2020, penyebaran virus ini kian meluas bahkan sampai keluar China.

Berbagai negara langsung mengambil langkah pengendalian dengan menutup akses turis maupun pintu penerbangan internasional. Namun, korban semakin bertambah dan penyebaran tak bisa dihentikan.

Pada Februari 2020, WHO menetapkan nama penyakit yang dibawa oleh virus corona baru ini sebagai COVID-19. Lantas, satu bulan kemudian, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.

Iuran BPJS Naik

Tahun Baru 2020 pemerintah menetapkan iuran BPJS Kesehatan untuk peserta JKN-KIS khususnya untuk segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau  peserta mandiri akan mengalami kenaikan hingga 100 persen.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan menyebut bahwa penyesuaian iuran akan berlaku mulai 1 Januari 2020.

Dalam  Peraturan  Presiden  Nomor 75 Tahun  2019 tentang Jaminan Kesehatan memang menyebut bahwa iuran BPJS Kesehatan naik hingga 100 persen untuk semua kelas. Untuk peserta Kelas 1, iuran naik dari Rp80.000 menjadi Rp160.000. Kelas 2 naik dari Rp51.000 menjadi Rp110.000 dan kelas 3 naik dari Rp25.000 menjadi Rp42.000 per jiwa.

Kebijakan itu tentunya menuai pro dan kontra di masyarakat. Namun, Mahkamah Agung kemudian memberi keputusan untuk membatalkan kenaikan iuran BPJS.

Penyakit renggut nyawa para selebriti

Dunia hiburan diguncang dengan kabar duka. Beberapa selebriti ternama meninggal dunia tanpa akibat serangan penyakit. Ria Irawan meninggal dunia setelah perjuangan panjang melawan kanker getah bening pada 6 Januari 2020.

Tak lama berselang, sang ibunda, aktris senior Ade Irawan meninggal dunia pada 17 Januari 2020. Ade Irawan meninggal dunia di RS Fatmawati.

Duka cita juga melanda penyanyi dan aktris Bunga Citra Lestari yang ditinggal sang suami, Ashraf Sinclair untuk selama-lamanya. Kematian Ashraf juga mengejutkan banyak orang karena tak pernah terlihat sakit. Ashraf meninggal dunia karena serangan jantung.

Selain Ashraf, penyakit meningitis menjadi penyebab meninggalnya penyanyi Glenn Fredly. Glenn meninggal dunia di RS Setia Mitra Fatmawati usai menjalani perawatan intensif. Ia meninggal dunia pada 8 April 2020.

Heboh sperma di kolam renang bikin hamil

Salah satu anggota komisi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bernama Sitti Hikmawatty membuat pernyataan menggegerkan di sebuah media. Dia menyebut bahwa sperma yang ada di kolam renang bisa menghamili wanita walau tanpa berhubungan seksual.

Pernyataan itu langsung menggemparkan media sosial dan menjadi bulan-bulanan warganet. Banyak yang kesal dengan pernyataan tersebut karena tidak didasari dengan kajian ilmiah dari pihak yang berwenang.

Salah satu akun Twitter kedokteran yang sering membahas masalah kesehatan, BlogDokter, membantah pernyataan tak berdasar itu. Akun tersebut menulis bahwa dunia kesehatan sudah melakukan riset dan hasilnya dinyatakan sperma tidak bisa bertahan hidup di dalam air. Apalagi air di kolam renang. Karena itulah kontroversi sperma ala KPAI tidak masuk akal.

Eucalyptus hingga klaim obat COVID-19 Hadi Pranoto

Ramuan herbal seperti jahe disebut bisa meningkatkan sistem imunitas agar tubuh kuat melawan COVID-19. Namun, keinginan besar masyarakat bisa terhindar dari penyakit mengerikan itu membuat banyak pihak memanfaatkannya dengan membuat klaim yang tidak terbukti secara ilmiah.

Salah satunya adalah seorang pria yang bernama Hadi Pranoto. Pernyataannya sempat membuat heboh publik karena mengaku ia berhasil menemukan obat penyembuh COVID-19.

Kehebohan bermula saat Hadi Pranoto menjadi tamu video YouTube penyanyi Anji. Tanpa melakukan riset terlebih dahulu, Anji mengundang Hadi untuk menjelaskan tentang temuannya.

Hadi mengklaim bahwa bahwa telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Selain itu, Hadi juga mengatakan swab test untuk virus corona bisa seharga Rp10 ribu – Rp20 ribu.

Kehebohan serupa juga ditimbulkan oleh lembaga pemerintahan. Kementerian Pertanian mengeluarkan kalung antivirus dengan bahas eucalyptus yang diklaim mampu membunuh virus corona.

Menteri Pertanian, Syahril Yasin Limpo. Ia mengatakan bahwa kalung berbahan eucalyptus bisa membunuh virus SARS-CoV-2. Menteri yang akrab disapa SYL itu bahkan menyebut virus dapat mati hingga 80 persen dalam waktu 30 menit.

Pernyataan itu pun dibantah oleh pakar kesehatan dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, mengatakan belum ada bentuk pengobatan untuk membasmi virus itu. Menurutnya, kandungan daun eucalyptus lebih dikenal sebagai kayu putih, sehingga memang terbukti bermanfaat untuk menghangatkan tubuh.