#TanyaDokter: Benarkah Penyakit Eksim Susah Sembuh?
- Dokumentasi RSPI
VIVA – Masalah eksim kulit sering kali mengganggu. Apa sih penyebabnya, dan kenapa eksim sulit sembuh? Di rubrik #TanyaDokter kali ini, dr Umi Rinasari, MARS, Sp.KK FINSDV dari RSPI akan menjawab keluhan kamu seputar masalah eksim pada kulit.
Banyak orang menganggap ada dua jenis eksim yang bisa muncul, yaitu eksim basah dan eksim kering. Namun, menurut dokter Umi, tidak ada kedua istilah itu dalam dunia kedokteran.
Baca juga: Kulit Merah dan Kering, Waspada Eksim Bisa Menyebar Bila Dibiarkan
“Yang ada adalah dermatitis atopi atau suatu peradangan kulit yang memang dapat berupa ruam berwarna merah yang bersisik dan kering, dan inilah yang sering disebut eksim kering. Kemudian, bila ruam ini semakin gatal dan terjadi garukan, saat garukan bisa menimbulkan pelentingan kecil-kecil yang berisi cairan kemudian cairan kecil itu pecah dan mengelupas inilah yang disebut eksim basah,” jelas dokter Umi.
Dalam menangani eksim kering atau berdasarkan penyakit dalam dunia kedokteran disebut dermatitis atopi, dokter Umi menyarankan untuk mengetahui apa pencetusnya. Untuk eksim basah atau suatu alergi suatu ruam yang mengalami pelentingan kecil dan menjadi basah, memang harus diobati segera karena bisa terjadi infeksi sekunder atau radang yang semakin meluas yang harus juga ditangani dengan pemberian antibiotik untuk mengatasintya.
Pencetus dermatitis atopi bisa terjadi karena iritasi atau bahan yang bisa mengiritasi kulit, atau alergen atau bahan bahan yang bisa menimbulkan alergi pada kulit.
Meski tidak ada istilah sembuh untuk kondisi eksim kering maupun basah, tapi dokter Umi menekankan, gejalanya bisa diobati.
“Bagaimana caranya agar eksim basah dan kering tidak timbul? Cara pencegahannya agar tidak timbul jaga kebersihan kulit, jaga daya tahan kulit dengan pakai sabun mengandung mosturizer dan pelembab kulit, itu untuk meningkatkan hidrasi pada kulit. bila kulit terhidrasi dengan baik maka kulit bisa terhindar dari eksim kering maupun eksim basah,” kata dokter Umi.