Moluskum Kontagiosum, Jerawat Genital Tanpa Sakit dan Gatal

Ilustrasi vagina/organ intim.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Penyakit kulit Moluskum Kontagiosum (MK) mungkin terdengar asing bagi masyarakat awam. Namun, penyakit ini cukup sering dialami dari anak-anak hingga dewasa.

Penyakit ini memiliki rupa yang mirip dengan jerawat sehingga banyak orang yang salah paham dan akhirnya salah menangani, atau abai sama sekali. Pada anak-anak, MK sering muncul di bagian lipatan-lipatan tubuh, misalnya siku, namun karena bentuknya mirip jerawat, orang tua pun sering mengabaikannya.

Baca juga: #TanyaDokter: Jangan Pencet Bentolan Kecil Sampai Keluar Putih-putih

Padahal, dokter spesialis kulit, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV mengatakan, MK adalah penyakit menular yang menyebar dengan sangat cepat. Karenanya, harus segera ditangani.

Dokter yang menjabat sebagai CEO Klinik Pramudia itu juga menjelaskan, penularan MK terjadi karena adanya sentuhan. Pada anak-anak, penyakit ini bisa menular karena ada kontak yang erat seperti bergandengan tangan.

Sedangkan pada orang dewasa, MK yang juga disebut dengan jerawat genital merupakan salah satu penyakit menular seksual. Jika salah satu pasangan memiliki penyakit ini, maka hubungan seksual yang sering bisa menjadi sarana penularan.

MK merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus pox. Virus serupa yang menyebabkan penyakit chicken pox atau water pox. Namun, infeksi ini juga berhubungan dengan status imunitas seseorang.

"Kebanyakan moluskum kontagiosum tidak memiliki gejala, tidak ada rasa sakit atau gatal, kalau pun ada gatal itu minimal," ujarnya dalam Virtual Media Briefing bersama Klinik Pramudi, Rabu, 4 November 2020.

Baca juga: Perawatan Wajah Wajib di Tengah Pandemi COVID-19

Penanganan MK biasanya melibatkan penggunaan alat yang sederhana. Tujuan pengobatan adalah menghancurkan MK dengan menggunakan cairan atau laser.

"MK di dalamnya ada inti sel yang disebut dengan badan moluskum. Tindakannya harus dikeluarkan dari kulit. Kalau hanya diobati, tapi badan tidak dikeluarkan, MK tidak hilang. Beberapa bulan muncul lagi atau jadi meluas," lanjut dokter Anthony.