Beredar Usulan Soal Cara Memutus COVID-19, Nila Moeloek: Itu Hoax
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Mantan Menteri Kesehatan di kabinet kerja Presiden Joko Widodo, Prof. Dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek membantah pesan berantai yang tersebar melalui whatsapp bersumber dari dirinya.
Saat dikonfirmasi VIVA, Jumat 25 September 2020, Prof Nila menyatakan bahwa itu tidaklah benar. Pesan tersebut menjelaskan mengenai menjaga kesehatan di masa pandemi COVID-19 dan bagaimana memutus mata rantai virus corona.
"Ini hoax, dan saya tidak pernah membuatnya," kata Nila Moeloek, sapaannya.
Seperti diketahui pesan berantai beredar di whastapp, dalam pesan tersebut disebutkan berasal dari manten menkes Nila Moeloek dan minta untuk disebarkan kembali.
Baca juga: Cegah Tertular COVID-19, Jangan Kunjungi 3 Tempat Ini
"Assalamualaikum, Saya menganjur kan kepada kita semua untuk membawa plastik bening ukuran 1 kg kalau keluar. Pastikan semua uang kembalian jangan dipegang, tapi masukkan ke kantong plastik itu dan tutup rapat.
Setelah ada kesempatan jemur kant. plastik tab. beserta uang tadi di matahari, paling tidak 30 menit, insyaa Allah sudah cukup aman. Mari kita mulai putus- kan mata rantai penularan dari diri kita sendiri. Insyaa Allah bermanfaat.
Jangan lupa habis pegang uang cuci tangan, karna banyak yang tertular itu sebenarnya bukan dari interaksi, melainkan dari uang. Di italia 70% orang2 tertular dari uang, padahal mereka sudah laksanakan upaya safety pakai masker dll, tapi mereka gak pada sadar ternyata mereka tertular dari uang.
Maka nya sekarang pembayaran mereka sudah mulai beralih ke elektronik, kalau di kita seperti ovo gopay dll. Virus corona itu kan nyebar bukan terbang melalui udara, tapi nempel di barang, ya salah satu yang paling ringkih ya uang, uang kan kotor dari tangan siapa aja. Jadi rajin2 lah cuci tangan pakai sabun, dan selalu bawa hand sanitizer kemana pun. Semoga kita selalu diberikan kesehatan, dan dilindungi dimana pun kita berada, Amin ????????????????????
Share d grup kalian masing2 kawan.
Menurut Nila, meski yang sebar tersebut dinilainya baik, namun cara yang dilakukan salah karena mengatasnamakan dirinya. "Walau intinya baik juga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Tapi caranya ya enggak benar," ujarnya.