Setiap Tahun Setengah Juta Orang Diamputasi karena Diabetes

Ilustrasi luka
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik. Mulai dari serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan disfungsi seksual. Itu hanya beberapa komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit yang juga disebut sebagai kencing manis ini.

Tapi, ada komplikasi yang tak kalah mengerikan yaitu penderita diabetes memiliki kecenderungan untuk mengalami amputasi. Menurut spesialis penyakit dalam, Dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD, orang yang diamputasi karena diabetes bahkan jumlahnya tidak main-main. 

"Jadi di seluruh dunia ini, setiap tahun ada setengah juta orang yang diamputasi karena menderita diabetes," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne

Baca juga: Awas Bau Mulut Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Begini Mengatasinya

Menurut dokter Dante, penyebabnya adalah ketika si penderita mengalami luka di kaki yang diakibatkan karena menginjak sesuatu yang menyebabkan luka. Biasanya pasien diabetes tidak merasakan sakit, karena sudah terjadi kelainan saraf, sehingga tidak bisa mendeteksi adanya benda-benda tajam. 

"Begitu dia luka, daya tahan tubuhnya turun, susah sembuh. Ditambah lagi dengan pembuluh darah kakinya sudah semakin jelek. Akibatnya kombinasi antara luka yang tidak bisa sembuh, saraf-sarafnya jelek, dan pembuluh darahnya jelek, menyebabkan lukanya tidak bisa diatasi dengan pengobatan biasa. Bahkan beberapa di antaranya harus diamputasi," kata dia.

Konsekuensinya menurut Dante, jika tidak diamputasi maka lukanya bisa menyebar ke seluruh tubuh, sehingga sumber infeksinya bisa mengancam jiwa.

Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Mangga, Asal...

"Jadi untuk menghentikan proses penyebaran kuman di seluruh badan, maka harus dihentikan sumber penularan kuman tersebut. Salah satunya dengan cara diamputasi. Kita memilih itu untuk menyelamatkan jiwanya, salah satunya adalah dengan diamputasi. Jika diprediksi lukanya tidak bisa sembuh dengan pengobatan luka biasa," tutur dokter Dante.