Picu Depresi hingga Penuaan, Ini Sederet Dampak Gowes Berlebihan
- VIVA/Dusep Malik
VIVA – Tak dimungkiri bahwa olahraga apa pun dapat memberi manfaat baik pada tubuh, baik secara fisik maupun mental. Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan, malah akan berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk saat bersepeda atau gowes.
Tren gowes saat masa pandemi virus corona atau COVID-19 ini kian meningkat pesat. Hal ini tentu menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan di era saat ini. Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan edukasi yang tepat sehingga sering membuat beberapa orang melakukan gowes berlebihan.
Baca Juga: Lagi Tren Gowes Sepeda, Dokter Ingatkan Bahaya Serangan Jantung
Padahal, gowes yang dilakukan tanpa aturan yang jelas, dapat berdampak pada penurunan kesehatan fisik dan mental. Fakta tersebut dibeberkan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Grace Joselini Sp.KO, dalam acara Hidup Sehat, di tvOne baru-baru ini.
"Cedera otot dan trauma pasti. Jadi bisa terjadi robekan otot jika overtrained. Memungkinkan ngaruh juga ke psikis, picu depresi," tuturnya.
Dampak overtraining itu bisa terjadi jika tak disertai recovery (istirahat) dan nutrisi tepat sebelum dan setelah olahraga. Dengan begitu, hormon stres akan terus menerus diproduksi dan rentan memicu depresi.
"Bersepeda itu bisa memperbaiki semua fungsi tubuh. Tapi jika overtrain bisa picu depresi dan efek radikal bebas dari polusi dan matahari bisa bikin cepat penuaan," tegasnya.
Maka dari itu, Grace menekankan bahwa saat akan bersepeda harus mengenali kondisi tubuh melalui cek suhu dan denyut nadi. Selain itu, tubuh tak boleh dehidrasi dan kekurangan nutrisi.
"Setiap individu harus paham sinyal di tubuhnya, kapan harus berhenti dan istirahat," kata Grace.