PSBB Tak Diberlakukan, Pasien Bisa Membludak Tenaga Medis Pun Tumbang
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok
VIVA – Angka kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia kian miris, khususnya di ibukota yang bertambah nyaris 1000 kasus per hari. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total pun kembali diberlakukan di DKI Jakarta.
Data dari Pemerintah DKI Jakarta per 6 September mencatat, sekitar 83 persen tempat tidur di ICU 67 Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19 terisi. Tak hanya itu, tempat tidur di ruang isolasi sudah terisi hingga 77 persen
Bahkan, lebih dari 100 dokter dan ratusan tenaga medis lainnya 'tumbang' akibat kelelahan maupun tertular COVID-19. Kondisi itu membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memprediksi, pada 17 September 2020, 4.052 tempat tidur isolasi di wilayah tersebut akan terisi penuh sampai 100 persen.
Baca juga: Satgas Akui Angka Kesembuhan Kasus COVID-19 Meningkat 70 persen
"Ini soal menyelamatkan warga Jakarta. Bila ini dibiarkan, maka RS tidak akan sanggup lagi menampung dan efeknya kematian akan tinggi terjadi di Jakarta," kata Anies saat konferensi pers di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu malam, 9 September 2020.
Rencananya, PSBB total kembali diberlakukan pada 14 September besok dengan kembali pada protokol kesehatan awal, di mana sarana hiburan ditutup. Jika tidak demikian, masih dari data yang sama, ruang ICU di RS tak akan lagi sanggup menampung pasien.
"Sampai 15 September 2020 nanti, jumlah tempat tidur ICU yang berjumlah 528 akan terisi penuh. Setelah 15 September 2020 itu, pasien COVID-19 yang membutuhkan ICU kemungkinan sudah tidak bisa tertampung lagi," dikutip dari keterangan tertulis Pemprov DKI.
Lebih lanjut, hingga 15 September 2020, jumlah pasien akan mencapai 636 orang. Sementara 636 tempat tidur ICU baru bisa terpenuhi sampai 8 Oktober 2020 mendatang.
Baca juga: Uji Coba Tahap Akhir Vaksin COVID-19 Distop Usai Volunter Tumbang
Tak hanya ICU, Pemprov DKI pun memprediksi ruang isolasi RS di Jakarta akan membludak, jika PSBB total tak diberlakukan. Sampai 17 September 2020 nanti, jumlah tempat tidur isolasi yang berjumlah 4.053 akan terisi penuh.
"Setelah 17 September 2020 itu, pasien COVID-19 yang membutuhkan ruang isolasi kemungkinan sudah tidak bisa tertampung. Hingga 6 Oktober 2020 mendatang, jumlah pasien akan mencapai 4.807 orang, padahal 4.807 tempat tidur itu baru bisa terpenuhi pada tanggal 8 Oktober 2020," tulis data tersebut.