Banyak yang Beralih Pakai Face Shield Dibanding Masker, Ini Kata Ahli

Face shield atau pelindung wajah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

VIVA – Masker wajib dipakai saat beraktivitas di luar rumah selama pandemi virus corona. Memakai masker dapat melindungi diri Anda dan orang di sekitar Anda dari paparan COVID-19. Namun, belakangan ini, masyarakat mulai beralih menggunakan face shield atau pelindung wajah sebagai alternatif perlindungan dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.

Hal ini lantaran tidak sedikit dari masyarakat yang merasa kurang nyaman saat menggunakan masker.

Baca Juga: Masker dan Face Shield, Mana Lebih Efektif Cegah COVID-19?

Tetapi, apakah face shield itu aman dalam melindungi seseorang dari penularan virus corona?

Dilansir dari laman Healthline, Jumat, 28 Agustus 2020, Kepala petugas medis untuk Perawatan Kesehatan Universitas Iowa, dan profesor klinis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa Carver, Dr. Michael B. Edmond, MPH, MPA, MBA, face shield memang dapat  mengurangi risiko tertular virus.

“Mekanisme utama penularan COVID-19 tampaknya melalui droplet. Pelindung wajah sangat baik dalam mencegah droplet agar tidak bersentuhan dengan hidung, mulut dan mata, yang merupakan tempat masuknya virus untuk menimbulkan infeksi,” kata Edmond.

Namun, asisten profesor klinis, Bagian VAMC, di University of Alabama di Birmingham School of Medicine, Dr. Joy Henningsen, menjelaskan bahwa pihaknya belum memiliki data apa pun tentang apakah pelindung wajah saja dapat membantu mencegah penyebaran virus corona baru dari orang yang terinfeksi.

"Tapi, face shield dapat melindungi pemakainya dari orang yang terinfeksi saat digunakan dengan masker,” katanya.

Lalu seberapa efektifkah face shield?

Meskipun face shield dapat mencegah risiko tertular virus corona, namun Edmond belum mengetahui apakah face shield lebih efektif dibandingkan penggunaan masker

"Saat ini, kami benar-benar tidak tahu. Tidak ada studi yang dipublikasikan yang membuat perbandingan," kata dia.

Namun, Emond menunjuk ke sebuah penelitian yang belum dipublikasikan yang menemukan bahwa face shield dapat memberikan perlindungan yang lebih baik daripada masker wajah, dalam melindungi pemakainya dari batuk seseorang yang berjarak 24 inci atau sekitar 0.6 meter.

Meski begitu, Henningsen juga menunjuk ke studi lain yang dilakukan setelah wabah COVID-19 di Swiss. Dalam penelitian ini, tidak ada orang yang memakai masker yang dinyatakan positif terkena virus.  Namun, beberapa orang yang hanya mengenakan pelindung wajah ternyata dinyatakan positif.

Kesimpulannya? Pelindung wajah adalah perlindungan yang baik untuk penutup wajah, tetapi sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti masker.

“Tidak ada terlalu banyak senjata untuk melawan virus corona baru. Semakin banyak perlindungan, semakin baik," kata kata Henningsen.

Dia menambahkan, "Face shield, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik dan sebisa mungkin tinggal di rumah adalah perlindungan yang sangat bagus. Tambahkan pelindung wajah ke semua praktik yang diperlukan tersebut dan Anda akan berubah dari 'baik' menjadi 'hebat'.”

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari face shield, Henningsen dan Edmond merekomendasikan tiga hal berikut:

1. Selalu kenakan pelindung wajah dengan masker

Henningsen menjelaskan bahwa pelindung wajah memberikan manfaat maksimal saat memakainya bersamaan dengan masker wajah.

“Masker melindungi orang lain. Altruisme yang Anda tunjukkan dengan memakainya adalah kebaikan bagi orang lain, dan kebaikan itu dikembalikan saat seseorang memakai maskernya untuk Anda. Saat itulah keajaiban nyata terjadi, saat kedua belah pihak memakainya. Masker saya melindungi Anda, maskermu melindungiku," kata dia.

 2. Pastikan pelindung wajah Anda pas

Edmond menjelaskan face shield harus sampai menutupi dagu. Dia mengatakan bahwa face shield harus mencapai samping telinga dan tidak boleh ada celah antara dahi dan bagian depan, kecuali ada penutup di atas celah tersebut. Jika tidak, droplet bisa masuk melalui celah dan mendarat di wajah Anda.

3. Bersihkan dan disinfeksi face shield setelah digunakan

CDC menyarankan untuk mengacu pada petunjuk produsen, jika tersedia.

Jika tidak ada petunjuk yang tersedia, mereka menyarankan untuk membersihkan dengan deterjen dan air hangat untuk menghilangkan kotoran yang terlihat, yang kemudian dibilas dengan air bersih.

CDC juga merekomendasikan untuk mendisinfeksi pelindung wajah dengan larutan berbasis klorin dibanding alkohol. Sebab, alkohol dapat merusak plastik dan lem seiring waktu.  Selain itu, klorin dapat menghilangkan sifat antiglare atau antifogging.

Usai mencuci face shield, bilas kembali dengan air bersih untuk menghilangkan residu. Angin-anginkan atau gunakan handuk kertas bersih untuk menghilangkan kelembapan.