Hadi Pranoto Ungkap Pasien yang Berhasil Sembuh Berkat Obat Herbalnya
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Hadi Pranoto menjawab semua pertanyaan terkait bukti siapa saja yang sembuh dari COVID-19 setelah mengonsumsi obat herbal antibodi COVID-19 atau Antacov. Dia menyebut KASAL, Ketua OJK hingga pasien di RS Karyadi Semarang.
"Jadi sejak awal Antacov itu kepanjangan dari antibodi COVID-19. Saya jelaskan pada tangggal 28 April 2020 pukul 09.00 WIB, dilaporkan hasil pengecekan dan pendalaman seorang Pati TNI AL mempunyai ramuan anti COVID-19. Testimoni yang telah menggunakan ramuan tersebut dan bisa dikonfirmasi. Pertama, mantan KASAL sudah masuk berita kritis, berkat Antacov sekarang sudah fit," kata Hadi melalui pesan WhastApp kepada VIVA.
Baca juga: Klarifikasi BPOM Terkait Klaim Herbal Hadi Pranoto
Lanjut Hadi mengatakan, selain mantan KASAL, Ketua Ketua OJK wilayah Timur, yang dirawat selama 25 hari di rumah sakit hanya butuh tiga hari mengkonsumsi Antacov.
"Sekarang sudah di rumah dalam kondisi sehat. Ajudan Dirjen Pajak positif COVID-19, setelah konsomsi Antacov sehat. Bahkan, beberapa Kantor Pajak sudah mewajibkan minum Antacov," katanya.
Selain itu, Hadi melanjutkan, pasien positif yang dirawat di RS Karyadi Semarang sudah sembuh berkat Antacov. Termasuk, keluarga besar yang terpapar COVID-19 setelah minum obat tersebut mengalami pemulihan. "Hasil swab yang tadinya positif, menjadi negatif," ucapnya.
Hadi menyampaikan, bukti lain kepada seorang perawatan medis pasien AS usia 74 tahun. Kronologi pasien positif ini bermula pada tanggal 15 Maret, saat AS mulai demam, batuk dan sesak napas. Kemudian, pada tanggal 17-19 Maret, AS berobat ke Rumah Sakit Mitra Keluarga namun kondisinya makin parah.
Baca juga: Hadi Pranoto Sebut Orang Kementerian Sudah Pakai Obat Herbalnya
Pengobatan berlanjut, pada tanggal 23 Maret berobat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo. Di RSAL, perawat AS langsung melakukan pemeriksaan klinis positif COVID-19 diikuti pemeriksaan lanjutan laboratorium darah lengkap, CT Scan paru, dan SWAB PCR-1 dengan hasil pada tanggal 28 maret positif. Seluruh obat melalui infus karena tenggorokan sakit.
"Pada tanggal 30 Maret SWAB PCR-2 hasil masih positif (tanggal 8 April). Kondisi semakin parah.2 sampai 3 April kondisi agak kritis. Dan tanggal 4 April diberikan herbal ini, mulai diminum dan mulai membaik ditandai dengan nafsu makan yang tinggi," kata Hadi.
Dua hari kemudian tanggal 6 April, perawat AS kembali melakukan SWAB PCR-3. Hasilnya tanggal 7 April positif namun kondisinya mulai membaik. Pada SWAB PCR-4 dilakukan pada 9 April dan hasil keluar hasil pada tanggal 11 April dengan hasil negatif.
"Semakin baik. Infus dilepas. 13 April SWAB PCR-5 hasil negatif keluar tanggal 16 April. Membaik terus. Dan, 18 April keluar RSAL Mintoharjo, dilanjutkan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Visit dokter sebanyak 4 kali, selang 3 atau 4 hari. Sejak tanggal 4 April hingga hari ini masih minum herbal secara teratur. Kondisi kesehatan sudah pulih 100 pesen. Jadi kesimpulan, pasien AS sangat percaya bahwa herbal sangat baik sebagai suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan COVID-19," katanya.
Baca juga: Klaim Punya Obat Corona, Hadi Pranoto Niat Ringankan Beban Pemerintah
Selain dikonsumsi, lanjut Hadi, herbal ini juga pernah diuji coba dengan penyemprotan layaknya disinfektan oleh AKBP Dr. Gede Suyasa di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Pada hari Sabtu, 25 April 2020, melakukan kegiatan bakti sosial berupa penyemprotan ramuan herbal anti COVID-19 temuan bersama Profesor Sukardi.
"Sebelumnya juga di lingkungan tempat tinggalnya Komplek Polri Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi juga dilakukan penyemprotan ramuan tersebut. Saat ini yang sudah mengkonsumsi di jajaran TNI AL di Lantamal IV Tanjung Pinang, Lantamal III Jakarta, dan Lantamal VIII Manado," katanya.