5 Fakta Vaksin Corona China dan Bio Farma di Indonesia

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis untuk vaksin virus corona jenis baru atau COVID-19. Vaksin ini sudah melalui berbagai tahapan dan rencananya bisa diproduksi pada tahun 2021 mendatang.

Vaksin corona ini merupakan kerjasama Indonesia dengan Tiongkok, China. Nah, apa saja fakta-fakta yang perlu diketahui dari vaksin bernama Sinovac ini? Berikut rangkumannya dikutip dari siaran pers Bio Farma, Selasa 21 Juli 2020.

Siap melakukan uji klinis tahap 3

Sebagai tahap awal Uji Klinis tahap 3, vaksin dari Sinovac, Tiongkok, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020. Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang. 

Baca Juga: Sensasi Nyeruput Kopi di Pinggir Rel Sambil Menanti Kereta Lewat

Ribuan vaksin

Kedatangan vaksin COVID-19 dari Tiongkok ini, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin covid-19 dari Tiongkok hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods. Sebanyak 2.400 vaksin kini hadir untuk disiapkan pada uji klinis tahap 3 nanti.

Proses uji klinis 6 bulan

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan. Sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang.

Akan diproduksi jutaan dosis

“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah memperisiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis”, ujar Honesti.

Diiringi penanganan lain

Pengembangan vaksin Covid-19 ini, merupakan satu dari lima skenario Bio Farma, dalam menangani penyebaran virus SARS COV2 penyebab Covid-19, antara lain, produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).