Pemeriksaan Rutin, Kunci Atasi Penyebaran Corona di Perkantoran
- U-Report
VIVA – Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemerintah Indonesia, Achmad Yurianto menyebut klaster perkantoran kini menjadi potensi tempat penularan yang tinggi. Disebutkan Yuri, aktivitas yang berpotensi memicu penularan masif adalah ketika rapat.
Terkait hal tersebut, Yuri meminta pihak perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Dalam 1 minggu terakhir penambahan kasus positif lebih banyak kita yakini dari kontak tracing berasal dari aktivitas perkantoran," kata Yuri, Senin 20 Juli 2020.
Terkait dengan virus corona, Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin 20 Juli 2020 menyebut secara alami virus corona bisa bertahan lama menempel sel hidupnya.
Baca juga: Ini Harga Daster Catherine Wilson Saat Ditangkap, Murah Meriah
Meski demikian, kata Erlina ada virus dalam ukuran kecil yang melayang di udara dan itu tidak bisa hidup lama bertahan 3-8 jam.
Terkait dengan hal itu, Erlina menghimbau agar para pekerja ketika tiba di kantor harus membersihkan perlatan yang ada di sekitarnya dan selalu patuh untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Pekerja yang harus bekerja di kantor laksanakan protokol kesehatan disiplin. Lagi makan setelah buka (masker) pakai lagi, tidak hadap-hadapan, jaga jarak,membersihkan alat di sekitar kita dengan disinfektan," kata Erlina.
Di sisi lain, Epidemolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman juga meminta pemerintah daerah untuk bisa memantau kepatuhan dari perkantoran dalam menerapkan protokol.
Baca juga: Diprovokasi, Ahmad Dhani Gebuki Haters Saat Manggung
Selain itu, Dicky juga menyebut agar pemerintah daerah bisa melakukan kontribusi dalam melakukan tes reguler untuk mencegah penyebaran COVID-19 di area perkantoran.
"Tanpa tes di perkantoran kita tidak tau orang masuk perkantoran kerja di jakarta tinggalnya di bandung, jawa sana ini masalah transmisi data terakhir 1 kluster kantor ini bisa mengarah 250 kasus, dari 1 orang," kata dia.
Dicky menambahkan, "ini sesuatu yang harus direspon, harus ada protokol, kontrol dan juga sanksi. Tes rutin adalah salah satu solusi kita mengetahui mencegah," jelas dia
Untuk diketahui, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini, Senin 20 Juli 2020 bertambah 1.693 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif menjadi 88.214 kasus.
Sementara itu, pasien yang sembuh juga bertambah sebanyak 1.576 orang, sehingga total yang sembuh sudah mencapai 46.977 orang. Kemudian, untuk kasus pasien COVID-19 yang meninggal, bertambah sebanyak 96 orang sehingga totalnya menjadi 4.239 orang. (day)