Gowes Sepeda di Malam Hari Picu Paru-paru Basah?

Pesepeda sedang berolahraga di kawasan Bintaro Jaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Gowes alias bersepeda bisa dilakukan kapan saja termasuk malam hari. Tak sedikit yang aktivitasnya padat sehingga baru bisa bersepeda saat matahari terbenam. Tapi, adakah bahaya di balik gowes sepeda di malam hari?

Banyak yang merasa lebih suka berolahraga di malam hari lantaran udara sejuk serta waktu luang usai bekerja di pagi hari. Tren gowes di malam hari ini memberi tanda tanya besar akan dampak yang terjadi pada tubuh.

Bahkan, tak sedikit yang menganggap bahwa bersepeda di malam hari kerap memicu masalah kesehatan. Benarkah gowes malam picu paru-paru basah?

Baca juga: Awas Jangan Keasyikan Gowes, Radang Prostatitis Mengancam

"Paru-paru basah atau pnumoni disebabkan virus atau bakteri pada kelompok imunitas rendah. Pada saat bersepeda malah bagus karena meningkatkan imunitas. Begitupun saat malam hari, tidak memicu paru-paru basah," ujar dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, dr. Grace Joselini SpKO, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Jumat 10 Juli 2020.

Grace mengingatkan agar saat bersepeda di malam hari, cukup melaju dengan intensitas ringan hingga sedang. Selain itu, beri jeda untuk beristirahat sebelum waktunya tidur di malam hari.

"Intensitas sedang sehingga waktu tidur tidak terganggu. Jeda antara tidur dan sepeda sekitar 2 jam sehingga ada waktu tubuh untuk relaks," kata dia.

Adapun perbedaan bersepeda saat pagi dan malam hari, menurut Grace, cukup terasa pada tubuh. Dari teori yang ada, bersepeda di pagi hari tetap lebih banyak memberi manfaat dibanding saat malam.

"Pagi atau malam hari sama baiknya. Tapi, manfaat pada pagi hari bisa meningkatkan imunitas dan aktivitas vitamin D pada tubuh," paparnya.