Ilmuwan Sebut 5 Vaksin COVID-19 China Siap Diuji ke Manusia
VIVA – Para ilmuwan mengaku telah miliki 5 kandidat vaksin asal Cina yang siap diuji coba ke manusia. Vaksin tersebut telah melalui serangkaian proses uji coba sebelum akhirnya siap untuk diberikan ke manusia..
Dikutip dari laman CGTN, ilmuwan telah menuliskan laporannya dalam tulisan berjudul Fighting COVID-19: China in Action. Dibantu oleh para pakar terkemuka dari institut hingga universitas, pengendalian COVID-19 dilakukan dengan 5 fokus yaitu penanganan klinis, obat baru dan vaksin, uji produk dan teknik, etiologi dan epidemiologi virus, dan konstruksi model hewan.
Keseluruhannya, ada 83 program penelitian darurat yang dilakukan oleh para pakar. Vaksin menjadi yang cukup utama. Untuk vaksin sendiri, tengah dikembangkan menjadi lima kategori antara lain vaksin inaktif, vaksin rekombinan protein, vaksin influenza attenuated hidup, vaksin adenovirus dan vaksin berbasis asam nukleik.
Dari lima kategori itu, empat vaksin inaktif dan satu vaksin adenovirus sudah diterima dan efektif melewati proses uji vaksin. Sehingga saat ini sudah siap untuk uji pada manusia atau uji klinik.
Meski begitu, nama-nama vaksin tersebut belum diungkap di lapoan tersebut. Untuk pengobatan sendiri, sudah terbukti beberapa jenis obat efektif untuk mengatasi gejala COVID-19.
Berdasarkan uji klinis dan pengalaman, tercatat 10 jenis obat yang diberikan, 4 di antaranya chloroquine phosphate, tocilizumab, obat jenis TCM, dan obat herbal, serta terapi plasma darah yang sedang diberikan pada pasien. Sementara, tes pada virus corona ini, dilakukan melalui alat PCR. Di Indonesia, tes kit PCR masih sulit ditemukan khususnya di daerah-daerah.
Untuk itu, Presiden Direktur Kim Yong-ho melalui Lotte Group menyumbangkan 30 ribu tes kit PCR senilai Rp3,4 miliar kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB, Ibnu Asur juga mengatakan, sumbangan 30.000 tes kit RT-PCR tersebut sangat bermanfaat untuk membantu daerah-daerah yang saat ini masih terdampak COVID-19.