Ganja yang Dipakai Bintang Film Dwi Sasono Bisa Bikin Bengek
- Instagram @dwisasono
VIVA – Pemain film layar lebar, Dwi Sasono ditangkap atas kepemilikan ganja di kediamannya, di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Setelah diamankan pihak Polres Metro Jakarta Selatan, hasil tes urine menyatakan kalau Dwi positif mengkonsumsi ganja.
Menurut pengakuannya, Dwi menggunakan narkoba sejak satu bulan terakhir. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur mengkonsumsi ganja karena mengaku susah tidur dan mengisi kekosongan waktu akibat pandemi virus corona atau COVID-19 yang menyebabkan dia di rumah saja.
Dikutip dari laman Healthline, Selasa 2 Juni 2020, saat tubuh mengkonsumsi ganja melalui saluran pernapasan, kadar kimia di dalamnya langsung membanjiri peredaran darah dan menuju ke organ-organ vital. Meski beberapa negara melegalkan ganja dan memakainya untuk pengobatan, tapi hal itu tak menutup efek samping dari pemakaian ganja mulai dari sistem pernapasan hingga jantung. Berikut beberapa efek samping dari menghisap ganja.
Asma alias bengek.
Sama seperti asap tembakau, asap ganja terdiri dari berbagai bahan kimia beracun, termasuk amonia dan hidrogen sianida, yang dapat mengiritasi saluran bronkial dan paru-paru Anda. Jika Anda cukup rutin menghisap ganja, Anda akan lebih sering mengalami batuk dan menghasilkan dahak. Anda juga berisiko tinggi mengalami infeksi bronkitis dan paru-paru. Ganja dapat memperburuk penyakit pernapasan yang ada, seperti asma dan cystic fibrosis.
Kanker paru
Asap ganja mengandung karsinogen, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru . Namun, studi tentang subjek ini memiliki hasil yang beragam. Menurut National Institute of Drug Abuse (NIDA), tidak ada bukti konklusif bahwa asap ganja menyebabkan kanker paru-paru. Dibutuhkan lebih banyak penelitian.
Serangan jantung
Kadar ganja bergerak dari paru-paru ke aliran darah dan ke seluruh tubuh Anda. Dalam beberapa menit, detak jantung Anda dapat meningkat 20 hingga 50 kali per menit. Detak jantung yang cepat itu dapat berlanjut hingga tiga jam. Jika Anda memiliki penyakit jantung, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung
Sulit fokus
Ganja dapat mengubah keseimbangan, koordinasi, dan respons refleks Anda. Semua perubahan itu membuat Anda tidak aman untuk mengemudi dan memicu kecelakaan lalu lintas.
Gangguan mental
Dosis ganja yang sangat besar dapat menyebabkan halusinasi atau delusi. Menurut NIDA, ada kaitan antara penggunaan ganja dan beberapa gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungannya. Dianjurkan menghindari ganja jika Anda menderita skizofrenia, karena dapat memperburuk gejala.
Kerusakan sistem pencernaan
Menghisap ganja dapat menyebabkan kondisi seperti mulut terasa menyengat atau terbakar. Selain itu, ganja dapat menyebabkan masalah pencernaan saat dikonsumsi secara oral. Misalnya, dapat menyebabkan mual dan muntah karena cara itu diproses dalam organ hati sehingga ia juga dapat merusak hati.