Sederet Bahan Alami Mengandung Antivirus untuk Atasi COVID-19
- Pixabay/Steve Buissinne
VIVA – Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Traditional dan Jamu Indonesia, DR. (Cand.) Dr. Inggrid Tania, M.Si, mengatakan bahwa suplemen yang terbuat dari bahan natural cukup banyak memiliki sifat antivirus.
Bahan-bahan natural umumnya bersifat antioksidan, yang memiliki kemampuan dapat menangkal radikal bebas. Selain itu, bahan-bahan natural juga memiliki sifat anti inflamasi atau anti peradangan dan antimikroba. Namun sayangnya, sejauh ini penelitian terhadap bahan-bahan alami ini masih bersifat in vitro hingga praklinis.
"Kebanyakan memang belum diuji cobakan spesifik terhadap virus SARS-CoV-2. Tapi, secara umum sudah banyak pengujian yang menunjukkan bahwa bahan-bahan natural ini memiliki sifat antivirus yang cukup berspektrum luas," ujarnya saat diskusi online bersama PT Kalbe Farma Tbk di Youtube Klik Dokter, Rabu 13 Mei 2020.
Lebih lanjut Inggrid menjelaskan, banyak sekali bahan-bahan alami yang memiliki sifat antivirus dan bisa dijadikan pilihan. Baik dari dalam maupun luar negeri.
"Misalnya, kalo yang dari dalam negeri kita ada sambiloto, termasuk yang empon-empon juga punya sifat antivirus. Kemudian dari penelitian sebelumnya juga ada jambu biji, kelor, dan kulit jeruk. Terus kalo herbal dari luar negeri ada echinacea, juga ada jamur yang medicinal mushroom, misalnya cordyseps militaris, itu juga bersifat antivirus," lanjut dia.
Namun, Inggrid juga memperingatkan meski banyak bahan natural yang memiliki sifat antivirus, kita harus lebih selektif dalam pemilihannnya. Usahakan pilihlah suplemen berbahan natural yang lebih spesifik sesuai kebutuhanmu.
"Misal, kita pilih suplemen yang bersifat antivirus untuk virus pernapasan atau misalnya antivirus untuk virus influenza itu suplemennya bisa kita pilih, yang bersifat antivirus untuk influenza apa saja. Saya cukup menganjurkan cordyseps militaris, karena secara empirik di Tibet sana juga digunakan untuk mengatasi gangguan-gangguan pernapasan, di mana ada infeksi virusnya," tuturnya.
Menurut Inggrid, cordyseps militaris ini akan segera memasuki tahap uji klinis untuk pasien-pasien COVID-19. Sehingga diharapkan bisa memberikan pembuktian yang lebih kuat lagi.