Bahaya Pendarahan Lambung, Penyebab Meninggalnya Erwin Prasetya

Mantan bassist Dewa 19, Erwin Prasetya.
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Mantan bassist Dewa 19, Erwin Prasetya meninggal dunia pada Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 05.00 WIB akibat pendarahan di lambung. Hal itu dikonfirmasi oleh musisi serta kerabat almarhum, Bens Leo, kepada awak media.

"Iya, benar (Erwin Prasetya meninggal dunia) tadi subuh. Dia pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran," ujar Bens, Sabtu, 2 Mei 2020.

Dikutip dari laman Healthline, pendarahan di sistem pencernaan (lambung) adalah tanda masalah serius yang terjadi di tubuh. Kadar pendarahan yang terjadi bisa mencakup jumlah yang sangat kecil hingga memicu kematian.

Pendarahan yang terjadi dibagi dua, yaitu bagian atas hingga batas usus halus dan bagian bawah hingga batas anus. Lambung termasuk di bagian atas sistem pencernaan. Pada banyak kasus, pendarahan di batas atas terjadi akibat peradangan di dinding lambung.

Kondisi tersebut terjadi karena sebuah infeksi dari bakteri H. Pylori di lambung. Sebenarnya, kondisi pendarahan di lambung bisa dilihat jelas jika memperhatikan beberapa gejalanya saat buang air besar.

Misalnya saja, tekstur feses biasanya lebih gelap dan kental. Biasanya juga akan keluar darah melalui anus saat buang air besar. Warna darahnya cenderung merah terang.

Terkadang, muntah darah bisa menjadi gejala yang juga cukup khas. Namun, saat muntah, cairan yang keluar cenderung berwarna gelap seperti ampas kopi. Jika Anda mengalami gejala ini, segera ke dokter sebelum pendarahan terjadi lebih lanjut.