Kabar Baik, Ramdesivir Disebut Bisa Percepat Penyembuhan COVID-19
- Pixabay
VIVA – Uji klinis terhadap ramdesivir dikabarkan punya hasil yang baik. Data dari pemerintah AS menunjukkan bahwa pasien corona COVID-19 yang menerima obat ini pulih lebih cepat dari yang lainnya.
Ramdesivir dikabarkan mampu memangkas gejala yang dialami pasien dari 15 hari menjadi 11 hari dalam masa uji klinis pada lebih dari 1.000 pasien di 75 rumah sakit di seluruh dunia. Data menunjukkan, mereka yang diberi obat ini 31 persen pulih lebih cepat dibanding pasien yang diberikan plasebo.
Uji klinis ini disponsori oleh lembaga federal AS, National Institutes of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). Dr. Anthony Fauci, Pejabat Kesehatan Publik AS menyebut bahwa hasil ini termasuk kabar yang cukup baik.
"Data menunjukkan remdesivir memiliki efek positif yang jelas, signifikan, dalam mengurangi waktu untuk pemulihan," kata Fauci di Gedung Putih, Rabu, 29 April 2020, mengutip NBC News.
"Apa yang sudah terbukti adalah obat ini bisa menghalang virus. Ini akan menjadi standar perawatan," tambahnya.
Ramdesivir merupakan obat yang dibuat perusahaan AS, Gilead, yang pernah diuji coba untuk pasien Ebola. Ilmuan sedang meneliti apakah obat ini juga bisa berpengaruh untuk mengurangi angka kematian pasien. Uji awal mengatakan, 8 persen pasien yang diberi ramdesivir meninggal dibanding 11 persen mereka yang diberikan plasebo.
Ramdesivir ini belum dipatenkan dan belum diakui efektif menjadi obat COVID-19. Hasil uji klinis awal ini masih harus membutuhkan data lebih, namun ahli berpendapat, ramdesivir berpotensi untuk menolong pasien akut, mungkin dikombinasikan juga dengan obat lain yang belum menunjukkan hasilnya.
Berbagai percobaan masih terus dilakukan di berbagai rumah sakit seluruh dunia. Hasil dari pengujian lain diharapkan bisa keluar dalam beberapa pekan ke depan.