Air Kelapa Efektif Jaga Imunitas, Ampuh Tangkal Corona Saat Puasa?

Ilustrasi kelapa hijau.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Banyak jenis makanan yang tersedia dan menjadi tradisi selama puasa ramadan. Sebagian orang memilih berbuka puasa dengan air kelapa muda karena bisa memberikan sensasi menyegarkan dan cepat menghilangkan dahaga.

Daging buah kelapa pada minuman ini juga bisa menjadi pengganjal perut setelah seharian tidak mengkonsumsi makanan atau minuman apapun. Tak hanya menyegarkan, pakar kesehatan menyebutkan jika berbuka puasa dengan air kelapa muda ternyata bisa memberikan banyak kebaikan bagi kesehatan seperti meningkatkan imunitas.

"Fakta. Air kelapa muda banyak mengandung nutrisi termasuk vitamin D, B, dan E yang fungsinya menjaga imunitas," ujar spesialis farmakologi klinis, dr Wawaimuli Arozali SpFK, dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Senin 27 April 2020.

Berkaitan dengan imunitas tubuh, air kelapa muda pun disebut-sebut mampu menangkal virus corona jenis baru atau COVID-19 selama puasa ramadan. Benarkah mengonsumsinya selama puasa efektif ampuh tangkal corona? 

"Bisa tapi untuk tangkal patogen atau korona, harus kombinasi juga gaya hidup sehat, jaga kebersihan, dan jaga jarak. Tidak mutlak dengan air kelapa muda saja," tuturnya.

Kandungan elektrolit tinggi pada air dan daging kelapa terbukti baik menggantikan kekurangan cairan di tubuh saat berbuka puasa. Maka dari itu, para pasien COVID-19 dianjurkan untuk berbuka dengan air kelapa muda tersebut.

"Air kelapa mengandung elektrolit tinggi seperti kalium dan potasium. Saat puasa, elektrolit di kelapa menggantikan kekurangan cairan di tubuh karena elektrolit tinggi dianjurkan untuk pasien COVID-19 agar membuat imunitas bekerja," kata dia.

Tak hanya itu, manfaat yang tak kalah baik dari air kelapa juga termasuk membuang dan menetralisir racun. Dengan catatan, racunnya masih ada di saluran pencernaan dan bukan di peredaran sistemik tubuh.

"Kelapa mengandung serat. Saat toksin masih ada di saluran pencernaan, serat tadi akan menangkap dan mengeluarkan melalui sistem pembuangan, juga melancarkan pembuangan air seni yang membantu mengikat toksin karena bersifat diuretik," ujar dr Wawaimuli .