Ahli Temukan Gejala Baru Virus Corona pada Anak, Disebut Covid Toes

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19, saat ini telah mengakibatkan kepanikan di seluruh dunia. Dengan banyaknya kasus asimptomatik yang meningkat, para ahli mulai menemukan gejala-gejala baru COVID-19. 

Satu hal yang mengkhawatirkan para ahli adalah efek virus corona pada anak. Kasus terbaru, virus yang berasal dari China ini terdeteksi pada bayi berusia 45 hari. Meskipun tingkat keparahan infeksi hanya ringan di kalangan anak-anak, dokter memperingatkan gejala yang dapat terjadi tanpa disadari. 

Dilansir Times of India, gejala yang juga disebut dengan 'Covid Toes' ini disebut-sebut sebagai gejala potensial baru yang diamati pada anak-anak. Ini dapat membantu menunjukkan seberapa jauh COVID-19 dapat memengaruhi anak-anak. 

Gejala ini pertama kali diamati pada anak-anak yang dites positif virus corona di Italia, Eropa. Banyak ahli kulit menemukan bahwa gejala tersebut menyebabkan peradangan di jari-jari kaki, beberapa perubahan warna di dalamnya dan sekitar bagian yang terkena, serta sangat umum terjadi frostbite atau radang dingin. 

Frostbite atau radang dingin merupakan suatu kondisi yang memengaruhi orang yang hidup di iklim yang ekstrem dan dapat menyebabkan kejang serta kontraksi pembuluh darah. 

Setelah penemuan itu ditemukan di Italia dan negara Eropa lainnya yang terkena dampak, banyak orangtua dan dokter yang merasakan gejala yang sama di beberapa negara bagian Amerika, di mana ada peningkatan tajam dalam kasus ini. Anak-anak yang menunjukkan gejala yang sama diberikan tes infeksi virus corona. 

Sebab, anak-anak dengan gejala tersebut sebagian besar tidak menunjukkan gejala seperti COVID-19 lainnya. Penemuan ini telah membingungkan banyak ahli medis di seluruh dunia.

Jika 'Covid toes' muncul sebagai gejala baru, ini membuat kasus transmisi asimptomatik menjadi lebih menakutkan dan berbahaya. Sebelumnya, gejala atipikal lainnya mencakup kehilangan bau atau rasa dan mata berwarna merah muda, ditemukan pada orang yang tidak menunjukkan gejala umum. Lalu, apa hubungannya peradangan dengan virus corona?

Terlepas dari gejala yang memengaruhi saluran pernapasan, seperti flu, demam, dan nyeri, virus COVID-19 akan menyerang kekebalan tubuh. Kekebalan yang terganggu dapat menyebabkan pembekuan darah mendadak, kontraksi, pembengkakan, dan peradangan pada orang yang sakit kronis, memiliki penyakit penyerta, atau termasuk dalam kategori berisiko tinggi. 

Untuk alasan yang sama, orang yang menderita diabetes telah diminta untuk menjaga kebersihan kulit dan sanitasi yang baik, untuk mencegah segala bahaya dan luka, yang rawan didapatkan penderita diabetes. 

Penelitian masih berlangsung untuk mengesampingkan gejala potensial lainnya yang mungkin belum diketahui saat ini.