4 Fakta Profesor Gondrong Penemu Obat COVID-19

Profesor gondrong, Didier Raoult
Sumber :
  • twitter Didier Raoult

VIVA – Nama Didier Raoult semakin populer usai mengklaim telah melakukan penelitian tentang obat virus corona jenis baru atau COVID-19. Profesor berambut gondrong ini mengatakan bahwa obat tersebut telah berhasil mempercepat proses penyembuhan pasien positif COVID-19.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa profesor yang bekerja di IHU-Mediterranee Infection, Prancis, ini terbukti obat yang ditemukan mampu menyembuhkan 80 persen pasien. Bahkan, proses penyembuhannya hanya selang 6 hari saja. Siapa sebenarnya profesor gondrong ini?

Lahir di Dakar

Dalam unggahan foto di akun twitternya, @raoult_didier , nampak pakar mikrobiologi itu berpose di tengah kebun sambil mengenakan kaos hitam tanpa lengan. Di keterangan fotonya, ia mengatakan bahwa Dakar adalah tempat kelahiran yang membuat ia tak bisa jauh dari alam bebas.

"Saya lahir di Dakar, jadi saya memiliki kaitan erat dengan Afrika. Terima kasih kepada Cheikh Sokhma dan Idir Bitam yang menjalankan laboratorium bersinergi dengan IHU, di Senegal dan Algeria," tulisnya.

Mendapat banyak penghargaan

Raoult menjadi pendiri sekaligus pengajar di IHU Mediterranee Infection pada 2017. Di tahun 2010, ia diganjar Grand Prix de I'Inserm, lalu pada 2015 mendapat penghargaan yang sejenis dari institut de France.

Di 2014 lalu, menurur ISI Web of Knowledge, ia dipilih sebagai pakar mikrobiologis terbaik di Eropa dan ke-7 di dunia. Terakhir, di tahun 2020 ini, Expertscape memilihnya sebagai pakar penyakit menular paling baik di dunia.

Rambut gondrong

Meski diganjar banyak penghargaan terkait kesehatan, sosok Raoult cukup khas. Rambutnya yang dibiarkan tergerai panjang, membuat ia terlihat berbeda dari petugas medis yang pada umumnya bergaya rapi.

Gaya nyentrik

Bahkan, pada fotonya di twitter, ia terlihat mengenakan topi khas koboy saat di alam bebas. Di foto lainnya, ia juga kerap terlihat mengenakan cincin berwarna silver di jari kelingkingnya.