Survei KEMENPPA: COVID-19 Bikin Anak Paranoid

Anak belajar di rumah.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan survei terhadap anak di 29 provinsi di Indonesia mengenai COVID-19. Dari survei yang dilakukan selama empat hari pada 26 hingga 29 Maret lalu diketahui bahwa pengaruh penyebaran COVID-19 membuat anak menjadi paranoid. 

"Sebagian besar anak menjadi waspada terhadap situasi saat ini, tapi ada juga yang menjadi lebih paranoid. Ini harus diwaspadai karena akan menganggu psikologis anak," kata Sekretaris Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Eko Novi Ariyanti dalam konferensi pers di Gedung BNPB yang disiarkan secara streaming di akun YouTube BNPB, Sabtu, 11 April 2020.

Dia melanjutkan, dari survei itu diketahui, COVID-19 di Indonesia memengaruhi kehidupan mereka. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan dalam menjaga pola hidup sehat.

"98 persen responden mengatakan COVID-19 ini mempengaruhi kebiasaan dan pola hidup yang bersih dan sehat. Dari data juga diketahui sebanyak 74 persen anak melihat masih banyak orang yang keluar rumah di lingkungan sekitar mereka," kata Eko melanjutkan.

Selain itu, dari survei yang dilakukan, responden anak-anak berharap, situasi pandemi COVID-19 ini bisa menjadi momen kebersamaan dengan keluarga. 

"Situasi ini anak-anak berharap ini menjadi momen perekat keluarga dan diharapkan wabah ini dapat tertangani, dapat reda dan usai seperti sedia kala sebelum Ramadhan," kata Eko.