Wabah Corona, Giliran Vitamin C Hilang di Pasaran
- vstory
VIVA – Masker hilang di pasaran. Sudah sejak awal bulan lalu. Hand sanitizer juga begitu. Kini vitamin C juga dicari. Selama Covid-19 semua yang barang penghadang virus, hilang. Permintaan naik, ataukah memang ada yang cari kesempatan di masa kesempitan ini?
Pantauan VIVA, di sejumlah mini market dan apotek wilayah Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, tak satupun yang menjual vitamin C, Selasa, 7 April 2020. Padahal wilayah Kalideres adalah tempat terbanyak untuk korban virus Corona. Data per 5 April 2020.
Seperti di Apotek Dunia Sehat, di kawasan Citra Garden 2, sudah tidak lagi menjual vitamin C. "Sudah tiga minggu habis. Dan belum ada pasokan lagi," kata pelayan apotek.
Dia juga belum bisa memastikan kapan vitamin C ini tersedia kembali. Beberapa pengunjung yang datang ke apotek ini kecewa karena tidak mendapat vitamin C. Setidaknya ada tiga pengunjung yang kecewa saat VIVA berada beberapa menit di apotek tersebut.
Hal yang sama juga terjadi di Apotek Multazam. "Wah habis pak. Semua vitamin C termasuk Redoxon," kata penjualnya. Ceritanya sama, penjual pun tak bisa memastikan kapan vitamin C bisa tersedia kembali.
Tak cuma apotek. Semua mini market di wilayah ini juga kehabisan vitamin C. Baik itu Alfamart maupun Indomart.
Vitamin C merupakan nutrisi penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Terlebih lagi saat wabah Corona saat ini. Namun tak perlu khawatir, meskipun vitamin C berbentuk suplemen hilang di pasaran, nutrisi ini juga terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.
Padahal jika kita banyak mengonsumsi suplemen ini dalam dosis vitamin C sangat tinggi, maka dapat menimbulkan efek samping. Terutama gangguan pencernaan dan kelebihan zat besi. Maka dari itu bijaklah mengonsumsi vitamin C.