Biar Wabah COVID-19 Berakhir, Skenario Ini Bakal Diterapkan Pemerintah

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Juru Bicara Penanganan Virus Corona-- COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah sempat membuat skenario dengan beberapa alternatif untuk penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Yuri sapaan Achmad Yurianto saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier, dan diunggah ke Youtube dengan judul 'Cilaka! Corona Sudah Jadi Airborne! Jujur-jujuran dengan Kemenkes!' pada Rabu, 18 Maret 2020.

"Kita sepakat kalau kita tidak melakukan apa-apa, ini dampaknya akan lama. Tapi kalau kita melakukan alternatif A sekian lama, alternatif B sekian lama," kata Yuri seperti dikutip dari Youtube pada Kamis, 19 Maret 2020.

Baca Juga: Selain Rachel Vennya, 3 Selebgram Ini juga Ikut Galang Dana COVID-19

Saat ini, kata dia, pemerintah sedang membuat alternatif yang paling mampu dilaksanakan dan memberi bentang waktunya itu adalah 90 hari atau 3 bulan. "Artinya, kalau kita kerjakan ini dengan keras, maka 3 bulan selesai, sudah tenang. Tapi kalau kita tidak melakukan apa-apa, bisa lebih dari itu," ujarnya.

Menurut dia, sejak awal sudah disampaikan bahwa virus COVID-19 ini bukan masalah yang sederhana. Maka, perlu melibatkan semua elemen termasuk masyarakat untuk sama-sama bekerja keras mencegah penyebaran virus tersebut agar bisa selesai sekitar 90 hari.

"Kita lihat China kemarin, berapa lama dari bulan Desember dan sekarang masih belum pulih. Tidak ada ruang bagi kita untuk diam," jelas dia.

Di samping itu, Yuri mengatakan pemerintah juga tidak berbicara tentang bagaimana lockdown dalam situasi sekarang ini. Terus terang, kata dia, tidak mudah untuk melakukan lockdown di wilayah manapun di Indonesia.

"Kemudian, apakah mampu meyakini daerah yang dilockdown mampu mandiri, apa tidak membuat permasalahan menjadi rumit, menjadi kusut. Apa betul diyakini bisa menghentikan penularan kalau dilockdown. Karena sangat tidak mungkin itu terjadi," katanya menanggapi wabah virus corona di Indonesia.