Penderita Virus Corona Meningkat, Ini Alasannya

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 86 persen orang yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 dapat bepergian tanpa mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona atau tidak. Hal inilah yang tanpa disadari banyak orang, dapat menyebabkan virus menyebar lebih cepat. 

Menurut Journal Science, peneliti menggunakan pemodelan komputer untuk melacak infeksi sebelum dan sesudah larangan bepergian ke Wuhan.  Mereka melihat situasi di China dan mencatat bahwa enam dari setiap tujuh kasus tidak dilaporkan sebelum pembatasan perjalanan diberlakukan di negara itu.

Kasus "sembunyi-sembunyi" inilah yang memicu pandemi yang dihadapi dunia saat ini, dan masih banyak di luar sana yang tidak sadar bahwa mereka terinfeksi dan menginfeksi orang lain tanpa sadar.  Sebab, infeksi ini tidak memiliki gejala atau bergejala ringan. Sehingga membuat mereka berjalan bebas di depan umum namun menimbulkan ancaman bagi orang lain yang bisa mengalami gejala yang lebih parah.

"Sebagian besar infeksi ini ringan, dengan sedikit gejala. Orang mungkin tidak mengenalinya.  Atau mereka mengira pilek. Ini akan terus menghadirkan tantangan besar bagi penahanan wabah ini ke depan," kata Shaman, rekan penulis dalam penelitian ini yang dikutip dari laman World of Buzz. 

Meskipun penelitian ini dilakukan dengan melihat data dari China, penelitian ini juga bisa berlaku untuk situasi di beberapa negara seperti di Indonesia.

Inilah sebabnya mengapa penting bagi kita sebagai warga Indonesia untuk tetap di rumah selama perintah social distancing ini sehingga kita tidak melakukan kontak dengan penderita yang mungkin tidak menyadari "sembunyi-sembunyi" yang dapat menularkan virus ke kerabat lansia. Hindari kerumunan besar dan cuci tangan sesering mungkin.