Tambah 21, Total Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Jadi 117 Orang

Perawat bawa pasien dalam pengawasan virus corona COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Jumlah pasien positif Virus Corona COVID-19 masih terus bertamabah. Juru Bicara khusus penanganan Corona Achmad Yurianto menyampaikan bahwa pada Minggu, 15 Maret 2020 terdapat 21 kasus baru. Dengan demikian total pasien positif COVID-19 di Indonesia menjadi 117 orang.

"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya. Hari ini kita dapatkan 21 kasus baru di mana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Komplek Istana Negara, Jakarta.

Data dari laboratorium tersebut, nantinya akan dikembalikan ke setiap rumah sakit yang merawat pasien. Kemudian, dokter akan menyampaikan hal itu ke dinas terkait. “Dokter harus menyampaikannya ke dinkes setempat karena ini penting dalam konteks untuk tracking,” katanya.

Sebelumnya, Yurianto mengakui bahwa sebaran Virus Corona mencakup wilayah DKI Jakarta dan daerah sekitarnya. Selain itu, ia menuturkan, wilayah Jawa Barat juga masuk dalam sebaran pasien yang positif COVID-19.

Provinsi Jawa Barat merupakan daerah penyangga Jakarta, termasuk kota Bandung. Untuk wilayah di luar itu, pasien positif Corona juga ada di Tangerang, Jawa Tengah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali, Manado dan Pontianak. Sedangkan, wilayah lain masih dalam tracking.

Di tengah wabah COVID-19 yang menyebar di lebih 130 negara, sebagian pasien telah dinyatakan sembuh dari penyakit menular tersebut. Menurut data World Meters, hingga kini ada sekitar 75 ribu orang yang sembuh. 

Tapi, orang-orang yang pulih setelah terinfeksi COVID-9 ternyata tidak pulih sepenuhya. Mereka disebut mengalami kapasitas paru-paru yang secara substansial melemah, dengan beberapa orang terengah-engah ketika berjalan dengan cepat. 

Otoritas Rumah Sakit Hong Kong membuat temuan setelah mempelajari gelombang pertama pasien yang keluar dari rumah sakit dan telah sepenuhnya pulih dari COVID-19. Dari 12 orang dalam kelompok, dua hingga tiga melihat perubahan kapasitas paru-paru mereka.

"Mereka terengah-engah jika berjalan sedikit lebih cepat," kata Owen Tsang Tak-yin, direktur medis Pusat Penyakit Menular otoritas seperti dikutip dari laman Business Insider.