WHO: Musuh Terbesar Kita Bukan Virus, Tapi Stigma
- Freepik/freepik
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, belum lama ini meningkatkan penilaian risiko virus Corona baru atau COVID-19 menjadi "sangat tinggi". Mereka peringatkan seluruh pemerintah di dunia untuk tidak meremehkan ancaman itu.
Seperti diketahui kasus-kasus coronavirus terus menyebar di luar China. Bahkan terbaru Indonesia mengonfirmasi dua kasus pertamanya.
"Peningkatan terus dalam jumlah kasus, dan jumlah negara yang terkena dampak selama beberapa hari terakhir, jelas menjadi perhatian," katga Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resminya seperti dikutip laman The Hill.
Dalam 24 jam terakhir, China melaporkan 329 kasus, jumlah terendah dalam kurun waktu lebih dari sebulan. Namun, negara ini telah melaporkan hampir 79.000 total kasus virus ke WHO, termasuk 2.791 kematian.
Meski demikian WHO belum menyatakan wabah ini sebagai pandemi. Tedros menekankan bahwa yang lebih berbahaya ialah ketakutan yang menjadi risiko terbesar bagi publik.
“Musuh terbesar kita saat ini bukanlah virus itu sendiri. Namun, ketakutan, rumor, dan stigma. Dan aset terbesar kami adalah fakta, alasan, dan solidaritas,” katanya.
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan mengatakan penyebaran virus yang cepat harus menjadi peringatan bagi dunia. Ryan mengatakan WHO tidak berusaha membuat orang khawatir, tetapi untuk membuat negara memperhatikan.
“Ini adalah pengecekan realitas untuk setiap pemerintahan di planet ini: bangun, bersiap-siap, virus ini mungkin sedang dalam perjalanan dan kamu harus siap. Kalian memiliki kewajiban untuk warga negara kalian. Kalian memiliki kewajiban untuk dunia agar siap,” katanya.