Dibanding Hand Sanitizer, Cuci Tangan Lebih Baik untuk Cegah COVID-19

Ilustrasi mencuci tangan.
Sumber :
  • Freepik/shayne_ch13

VIVA – Di tengah wabah virus corona baru atau COVID-19, banyak pihak menyarankan untuk rutin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitiser untuk menangkal penyakit tersebut. Hal ini juga membuat sejumlah supermarket kehabisan hand sanitizer. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan NHS menyarankan orang untuk terus mencuci tangan dengan benar untuk membantu membendung penyebaran penyakit tersebut. 

Ketika persediaan sanitizer tangan ditimbun, mereka yang sakit kronis, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rentan, seperti pasien kemoterapi, tidak dapat mengakses produk yang mereka butuhkan untuk penggunaan sehari-hari. 

Lantas, mana lebih efektif, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer?

Seperti dilansir dari Metro.co.uk, perlindungan terbaik terhadap virus corona masih dengan mencuci tangan.  Menurut NHS, agar lebih efektif seorang harus mencuci tangan dengan durasi waktu yang diperlukan. Atau, setara dengan menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' dua kali.

Mencuci tangan juga merupakan saran utama dari Public Health England (PHE) untuk mencegah penyebaran virus corona. Sementara hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol direkomendasikan jika sabun dan air tidak tersedia, misalnya saat bepergian.

Pada tahun 2019, American Society for Microbiology, menerbitkan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa menggunakan air mengalir dan sabun untuk mencuci tangan lebih efektif daripada menggunakan gel hand sanitizer yang tidak digosok dengan benar.

Biasanya, virus lebih tahan terhadap disinfektan daripada bakteri. Tetapi, virus corona adalah virus yang diselimuti. Sehingga memiliki membran luar yang terbentuk dari minyak dan lemak. 

Semua virus yang diselimuti sangat rentan terhadap sabun dan deterjen, yang meledak di membran luar, sehingga tidak efektif. 

NHS sepakat bahwa untuk membunuh sebagian besar virus, pembersih tangan membutuhkan setidaknya 60 persen kandungan alkohol dengan sebagian besar mengandung 60-95 persen.  

Namun, hand sanitiser  tidak akan menghilangkan beberapa jenis kuman, kotoran dan bahan kimia, sedangkan sabun lebih efektif. Itulah sebabnya mencuci tangan lebih disukai.

Virus membutuhkan inang untuk bereproduksi, sehingga para ahli juga menyarankan agar tidak menyentuh mata, hidung atau mulut atau luka dengan tangan yang tidak bersih.  

Terlalu banyak pembersih tangan dapat mengiritasi kulit dan mengeringkannya dengan menghilangkan minyak alami. Kulit yang rusak kemudian lebih rentan terhadap infeksi, jadi jika menggunakan pembersih tangan, pastikan hanya menggunakan jumlah yang sangat kecil.