Kondisi Terkini Pria Jepang yang Kena COVID-19 Usai Datangi Indonesia
- Pixabay
VIVA – Seorang pria Jepang dinyatakan positif Covid-19 tak lama setelah kembali dari perjalanan ke Indonesia menjadi kabar berita yang ramai diperbincangkan.
Dia adalah pasien kedua yang memiliki hasil tes positif untuk COVID-19 setelah pulang dari Indonesia. Dikutip dari laman Mothership.sg, Senin 24 Februrai 2020, pria ini sempat mengalami gejala seperti pilek sebelum perjalanan ke Indonesia. Media asing ramai mengabarkan informasi ini melalui website-nya.
Seperti diinformasikan dari penyiar publik Jepang NHK, dikatakan bahwa pemerintah metropolitan Tokyo mengumumkan pada hari Sabtu, 22 Februari bahwa seorang penduduk Toyko telah terinfeksi oleh COVID-19.
Pria itu, yang berusia 60-an dan bekerja di fasilitas perawatan senior, dilaporkan mengembangkan gejala seperti pilek dan mengunjungi lembaga kesehatan pada 12 Februari 2020. Ini sebelum perjalanan ke Indonesia.
Meski sempat mengeluh mengalami gejala seperti flu, namun, dia kembali ke rumah pada hari yang sama karena dia tidak didiagnosis menderita pneumonia.
Keesokan harinya, 13 Februari 2020, dia kembali bekerja di rumah dan dia melanjutkan untuk menghabiskan waktu pada 14 Februari 2020 di rumah.
Selanjutnya, pada 15 Februari 2020, dia dilaporkan bepergian ke Indonesia untuk berlibur bersama keluarganya.
NHK tidak merinci ke mana pria dan keluarganya bepergian saat mendatangi Indonesia.
Setelah dia pulang ke Jepang, dilaporkan bahwa pria itu dirawat di rumah sakit pada 19 Februari 2020 karena mengeluh kesulitan bernafas. Dia dikatakan dalam "kondisi serius".
Dan sebelumnya, turis China juga dinyatakan positif setelah berkunjung ke Indonesia. Menurut kabar yang beredar 12 Februari 2020, pihak berwenang di provinsi Anhui China telah melaporkan bahwa seorang warga negara China yang mengunjungi Bali pada akhir Januari 2020 telah dinyatakan positif menderita COVID-19 setelah kembali ke China.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Huainan dilaporkan menyatakan pada 5 Februari 2020 bahwa seorang penumpang, yang diidentifikasi, telah terbang dari Wuhan ke Bali pada 22 Januari 2020.
Dia tinggal di Bali selama hampir satu minggu, sebelum terbang dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari 2020.
Dia kemudian ditemukan terinfeksi Covid-19 pada 5 Februari oleh Huainan CDC.
Meski kabar ini ramai, hingga saat ini pemerintah Indonesia meyakini, di negara ini tidak memiliki kasus COVID-19.
Satu-satunya kasus yang dikonfirmasikan sejauh ini oleh pemerintah Indonesia, satu WNI menderita COVID-19 merupakan seorang wanita berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura.
Dia ditemukan terinfeksi COVID-19 pada 4 Februari 2020, dan satu dari lima orang dipulangkan pada 18 Februari 2020.
Ketiga anggota keluarga tempat dia bekerja-- seorang wanita berusia 28 tahun, seorang pria Singapura berusia 45 tahun, dan seorang bayi berusia enam bulan, juga dites positif terkena virus, dirawat di rumah sakit, dan sejak itu dirawat di rumah sakit, lalu diperbolehkan pulang.
Tidak terdeteksinya kasus COVID-19 di Indonesia, membuat sejumlah negara berspekulasi. Sebuah studi yang dilakukan oleh lima peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan diterbitkan pada 11 Februari 2020 bahkan menyatakan, Indonesia dan Kamboja berpotensi memiliki kasus yang tidak terdeteksi.
Para peneliti menyarankan bahwa pengawasan wabah dan kapasitas kontrol harus diperkuat dengan cepat untuk memastikan kasus terdeteksi jika terjadi dan menghindari munculnya transmisi mandiri.
Merespon hal ini, menteri kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto menyebut laporan itu menghina. Terawan yakin, Indonesia memiliki peralatan uji yang tepat. Dan Indonesia sangat waspada dengan adanya virus ini. Dan hingga kini belum ada yang terinfeksi CODIV-19.
"Kami tidak menyembunyikan apa pun," kata Terawan.