Tak Perlu Khawatir, Virus Corona Bisa Mati di Suhu 56 Derajat Celsius
- SCMP
VIVA – Virus Corona (2019-nCoV) yang terjadi sejak akhir tahun 2019 di Wuhan menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang saat ini. Mengingat jumlah kasus yang meningkat dan korban meningkat akibat virus ini setiap harinya.
Bukan hanya soal korban jiwa akibat corona yang menjadi perhatian, asumsi-asumsi di masyarakat juga menjadi perhatian. Salah satunya adalah terkait dengan rumor virus corona ini bisa mati dalam suhu tinggi.
Terkait dengan rumor ini, dokter Spesialis Mikrobiologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. R. Fera Ibrahim, M.Sc., Ph.D., Sp.MK(K) menjelaskan bahwa virus corona ini bisa mengalami kelumpuhan di suhu 56 derajat celsius.
"Virus corona dapat mengalami kelumpuhan di tengah suhu 56 derajat celcius berada di sel inang atau ketika berada di ruang terbuka. Jadi virus corona itu sensitif terhadap suhu panas," kata dia di RSUI, Depok, Selasa 4 Februari 2020.
Dia melanjutkan, virus secara umum, termasuk virus corona merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang, baru bisa bereplikasi memperbanyak diri kalau dia sudah masuk ke dalam sel hidup. Artinya, saat virus corona berada di ruang terbuka, belum menjangkiti inang sel, virus tersebut masih dapat dilumpuhkan, salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat celcius selama 30 menit.
Dia melanjutkan, virus corona juga dapat dilumpuhkan dengan alkohol pada kadar tertentu dan cairan disenfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide disinfectan, chloroform, dan pelarut lipid. Penggunaan alkohol sebanyak 75 persen juga dapat digunakan untuk kulit. Pemanasan selama 20 menit setelah mendidih juga dapat diaplikasikan pada peralatan atau pakaian yang digunakan di daerah tempat virus tersebut berpotensi mewabah.
Sterilisasi alat yang memerlukan perendaman dipanaskan hingga 100 derajat celcius dapat dilakukan untuk peralatan kecil, mainan tertentu, botol bayi, dan lain-lain. Selain itu, sinar ultraviolet alamiah, seperti sinar matahari dan udara bersih yang mengalami pertukaran melalui ventilasi ruangan juga efektif untuk membersihkan virus, termasuk virus corona.