Bukan Dihisap, Begini Cara Tangani Gigitan Ular Weling yang Mematikan
- U-Report
VIVA – Seekor ular berbisa menewaskan seorang anak bernama Andi Ramdani, warga Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat. Ular sepanjang 1,5 meter yang menewaskan anak berusia 11 tahun tersebut merupakan ular jenis weling.
Ular weling diketahui merupakan hewan buas yang berbahaya. Dirangkum dari berbagai sumber, bisa ular weling bersifat mematikan. Racunnya dapat merusak jaringan saraf yang mengakibatkan kelumpuhan hingga kematian. Jika gigitan ular kobra, bekasnya akan menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan, namun tidak dengan ular weling.
Gigitan ular weling tidak menimbulkan rasa sakit berlebihan atau pembengkakan di sekitar luka, tetapi dapat berakibat fatal. Jika bisa yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, beberapa waktu kemudian akan timbul gejala keracunan yang khas. Seperti kelopak mata memberat, kesulitan menelan, lalu lama-kelamaan akan mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya mengalami kegagalan kerja jantung.
Rata-rata selang waktu antara masuknya bisa melalui luka hingga menyebabkan kematian, berkisar antara 5-20 jam. Ular weling biasanya hidup di hutan yang kering dan panas, di semak-semak, sawah. Tapi ada beberapa kasus yang menemukan ular jenis ini di sekitar rumah warga.
Baca juga: Mirip Film Love Alarm, Ini 8 Tanda Orang Lagi Naksir Kamu
Lalu, bagaimana cara pertolongan pertama jika kamu atau orang-orang yang berada dekat dengan kamu digigit ular? Dilansir dari WebMD, berikut pertolongan pertama jika digigit ular berbisa, untuk meminimalisir risikonya.
Kamu disarankan untuk menghubungi ambulans, jika ada kemungkinan ular itu berbisa, korban mengalami kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran. Namun, jika Anda tahu ular tersebut tidak berbisa, Anda bisa melakukan perawatan seperti layaknya luka tusukan.
Usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular untuk dijelaskan kepada petugas medis. Sambil menunggu bantuan medis, lakukan beberapa hal berikut ini:
- Pindahkan korban ke tempat aman dan jauh dari ular.
- Minta korban berbaring dengan meletakkan luka gigitan tepat di bawah jantung.
- Minta korban untuk tetap diam dan tenang serta jangan banyak bergerak agar racun tidak menyebar.
- Tutupi luka dengan perban steril yang longgar.
- Lepaskan semua perhiasan dari area yang digigit.
- Lepaskan sepatu atau alas kaki jika kakinya yang digigit.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
- Menyayat luka gigitan.
- Mencoba menghisap racun.
- Mengoleskan tourniquet, es atau air
- Memberikan korban alkohol, minuman berkafein, atau obat lain.
Jika mengalami gigitan ular di rumah, kamu disarankan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau pergi ke rumah sakit. Korban mungkin perlu diberi suntikan tetanus. Biasanya, penguat tetanus harus diberikan setiap 10 tahun sekali.
Di rumah sakit, perawatan yang diberikan akan tergantung pada jenis ular. Jika ular tersebut berbisa, korban akan diberi pengobatan anti-racun. Suntikan tetanus dapat diberikan, tergantung pada tanggal injeksi terakhir.