Diduga Jadi Sumber Virus Corona, Ahli: Stop Makan Sup Kelelawar
- Physics World
VIVA – Temuan baru mengatakan bahwa virus corona baru yang tengah mewabah bisa berasal dari ular, salah satu hewan liar yang dijual di pasar Wuhan, China .Ini karena para peneliti menemukan bahwa kode protein dalam virus mirip dengan ular.
Dilansir dari World of Buzz, Jumat, 24 Januari 2020, ular sering berburu kelelawar di alam liar, yang bisa menjadi alasan ular terinfeksi viru itus. Virus corona baru dari Wuhan telah dilacak dan dikatakan berasal dari pasar yang menjual satwa liar secara ilegal.
Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu mengatakan bahwa virus baru ini hampir 70 persen mirip dengan virus SARS, yang berasal dari kelelawar.
Karena itu, para ilmuwan berspekulasi bahwa kelelawar juga bisa menjadi sumber virus corona baru yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Ini tentu saja masih merupakan spekulasi, karena banyak ilmuwan memiliki teori yang berbeda tentang bagaimana virus corona muncul.
Para ahli telah mengungkapkan bahwa kelelawar bisa jadi tuan rumah virus tersebut, setelah foto-foto warga Wuhan makan sup kelelawar muncul secara online.
Meskipun tidak pasti bagaimana virus bisa menyebar di antara manusia dan kelelawar, mereka percaya bahwa mungkin ada perantara yang tidak diketahui. Di sini lah sup kelelawar diduga ikut berperan, karena menjadi salah satu kuliner Wuhan yang banyak dikonsumsi oleh penduduk setempat.
Pada tahun 2003, kelelawar dipastikan menjadi sumber virus SARS. Pemerintah China mendesak warga untuk berhenti makan kelelawar dan hewan liar. Tetapi tampaknya, praktiknya masih berlangsung sampai sekarang.
Selain itu, dilaporkan bahwa setiap kali penjual pergi ke daerah terpencil untuk menangkap kelelawar, mereka akan menangkap setidaknya 500 kelelawar untuk membuat dua porsi sup. Ini karena kelelawar memiliki sedikit daging di tubuhnya.
Beberapa orang kaya setempat bahkan telah membeli 2.000 kelelawar untuk dimakan, yang menyoroti betapa mudahnya virus corona menyebar di antara manusia. Sampai sekarang, China telah mengonfirmasi 571 kasus virus corona dan 17 kematian. Semoga para ilmuwan dan pakar bisa secepatnya menemukan cara untuk menghentikan penyebaran virus ini lebih lanjut.