Waspada, Ini Daftar Penyakit Mematikan yang Sering Intai Wanita
- Pixabay/pexels
VIVA – Banyak penyakit yang tak mengenal gender ataupun usia. Tetapi, beberapa penyakit ternyata rentan mengintai kaum hawa yang disebabkan oleh hormon yang berbeda dengan pria ataupun faktor lain.
Karenanya, menurut dokter spesialis penyakit dalam, Prof Ari Fahrial Syam Sp.PD., terdapat tiga penyakit yang rentan mengintai para wanita antara lain kanker payudara, Systemic Lupus Eritematosus (SLE) dan Irritable Bowel Syndrome (IBS). Berikut penjelasan lebih detail terkait tiga penyakit tersebut berdasarkan paparan Prof. Ari, Selasa 24 Desember 2019.
Kanker payudara
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara. Penderita kanker payudara mencapai hampir 17 persen dari kanker yang ada. Data Kemenkes menyebutkan angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker payudara mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.
"Para wanita harus selalu ingat bahwa mereka berisiko untuk mengalami benjolan di payudaranya, wanita mempunyai risiko 100 kali mempunyai kanker payudara dibandingkan pria," kata dia.
Risiko lain yang juga harus diperhatikan untuk setiap wanita untuk terjadinya kanker payudara adalah riwayat Keluarga yang memiliki riwayat tumor atau kanker payudara, usia di atas 45 tahun, tidak memiliki anak, kehamilan pertama di atas 30 tahun dan riwayat mentruasi pada umur kurang dari 12 tahun atau menopause nya panjang sampai di atas 55 tahun.
Seperti juga kanker lainnya prinsip penanganan kanker semakin dini ditemukan semakin mudah untuk diobati. Karena organ payudara berada di luar dari bagian tubuh kita, tentunya deteksi dini akan lebih mudah untuk dilakukan antara lain dengan SADARI (periksa payudara sendiri). Jika merasakan ada benjolan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan benjolan yang terjadi tersebut atau SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
Systemic Lupus Eritematosus (SLE)
Penyakit autoimun yang populer ini akan dialami 9 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria. Penyakit SLE terjadi pada 30-50 kasus pada 100.000 penduduk. Penyakit ini terjadi pada wanita muda usia produktif.
"Jarang sekali ditemukan pada usia tua. Ditandai dengan rambut rontok, gangguan pada kulit terutama wajah berupa merah-merah kulit seperti kupu-kupu dan akan bertambah merah jika terpapar sinar matahari, nyeri-nyeri pada sendi dan otot, demam yang tidak terlalu tinggi serta sariawan berulang," ungkapnya.
SLE bisa menyebabkan berbagai gangguan organ tubuh antara lain kelainan darah, gangguan ginjal, gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan paru, gangguan pada organ-organ pencernaan seperti usus, lambung dan liver, gangguan pada sistim syaraf pusat serta gangguan pada mata. Bagi pasien yang sudah diketahui menderita SLE maka dianjurkan untuk minum obat teratur dan agar selalu kontrol teratur agar komplikasi akibat penyakit SLE tidak terjadi.
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Banyak pasien yang datang ke dokter dengan perut kembung kadang disertai nyeri perut dan diare.Terutama setelah makan makanan tertentu misal terlalu berlemak atau terlalu pedas. Pasien bisa saja tidak merasakan keluhan ini sebelumnya.
"Apakah penyakit IBS ini berbahaya sampai mengancam jiwa. Jawabannya tidak, tapi penyakit IBS ini akan mengganggu aktivitas pasien yang mengalami masalah IBS. Keluhan kembung dan nyeri perut ini tentu akan mengurangi kualitas hidup seseorang," terangnya.
Karena keluhan bisa timbul setiap saat atau setiap waktu yang biasanya dicetuskan oleh makanan tertentu atau faktor stres. Faktor stres timbul bisa karena berbagai hal seperti kurang tidur,terlalu lelah, masalah keluarga, sekolah maupun masalah pekerjaan.
Pada sebagian wanita keluhan IBS tercetus saat menstruasi dan saat kehamilan. Penanganan pasien ini biasanya dengan menghindari makanan tertentu seperti makanan yang berlemak, makanan terlalu merangsang seperti makanan yang pedas, kopi, minuman yang bersoda.Probiotik juga bisa diberikan terutama untuk IBS dengan keluhan susah BAB.