Kemenkes Sebut OB Sekolah yang Sebarkan Hepatitis A di SMPN 20 Depok
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Kementerian Kesehatan RI menyebutkan sumber penularan hepatitis A di SMPN 20, Depok berasal dari bagian di sekolah tersebut. Terlebih, pembawa virus tersebut bukan berasal dari Depok melainkan kabupaten Bogor.
"Indeks case bukan dari siswa tapi dari seseorang yang jadi bagian dari penyelenggaraan proses mengajar meski bukan pihak pengajar. Tidak berasal dari kotak Depok tapi dari kabupaten lain di sekitar Depok yaitu kabupaten Bogor," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, M.Kes., dalam temu media di kantornya di Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.
Anung melanjutkan, bukan sosok pengajar melainkan office boy (OB) yang menjadi pembawa virus tersebut pertama kalinya. Ia mengatakan, OB tersebut juga menjual makanan yang diduga kuat memfasilitasi penyebaran virus tersebut.
"Asalnya dari OB, seorang tenaga yang membersihkan sekolah. Pada saat yang sama juga jualan. Ini yang (sumber penularan) dari Tajur Halang, kabupaten Bogor," kata Anung lagi.
Ditegaskan Anung, penularan virus hepatitis A bersifat Fecal-Oral. Setelah virusnya melalui mulut, lalu masuk dan bersarang ke organ hati. Hal ini yang membuatnya rentan menyebar luas dan menjangkiti banyak orang.
"Bersifat fecal oral yaitu menular lewat makanan tertelan lewat mulut. Hepatitis A cenderung mudah terkena pada banyak orang (menjadi) KLB dan wabah, dan terjadi di semua negara termasuk Indonesia," ujar Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, di kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa laporan terbaru kasus hepatitis A di Depok hingga 3 Desember 2019 kemarin sebanyak 262 kasus. Sementara itu, dari angka tersebut, sebanyak 171 orang di Depok positif terinfeksi hepatitis A.