Mengaku Tak Punya Darah Indonesia Agnez Mo Dibully, Psikolog: Dia Kuat
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA – Penyanyi yang mulai go international, Agnez Mo mendapat hujatan dan bullying dari warganet usai pengakuan mengejutkannya dalam sebuah wawancara dengan media asing. Saat menjadi bintang tamu di acara Build Series by Yahoo, Agnez menyebut dirinya tidak memiliki darah Indonesia.
Usai pengakuan itu, video wawancara Agnez Mo yang diunggah di Youtube, dibanjiri komentar warganet, yang kebanyakan bernada negatif. Meski Agnez mengaku sedih, namun menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi., dia adalah sosok yang kuat.
"Dia (Agnez) mau di-bully, mau dapat tantangan seberat apapun, ditekan, individu akan tetap mampu bertahan. Jadi istilah dalam psikologinya namanya resiliensi, yang mampu bertahan menghadapi tantangan apapun sehari-hari saat dia berada dalam keluarga yang hangat," ujarnya saat peluncuran gerakan #BedaKeluargaBedaCerita yang diadakan oleh Good Time, di Rumah Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu 27 November 2019.
Lebih lanjut Roslina menjelaskan, pelantun lagu Overdose tersebut memiliki fans dan support system keluarga yang benar, sehingga dia tumbuh menjadi sosok yang kuat.
"Karena dia merasa kompeten, dia sesuatu, dia menjadi bagian dari sesuatu dan dia tahu semua orang akan support dia. Lewat, kalau gitu-gitu doank (bullying)," kata dia.
Menurut Roslina, kehangatan keluarga adalah kuncinya. Hangat di sini maksudnya adalah terhubung, ada cinta di dalam keluarga, sehingga individu merasa dicintai dan merasa jadi bagian dari keluarga tersebut. Dan itu memiliki kekuatan yang besar.
"Makanya meski sekarang di era digital orang terpisah dengan gadget, yuk bikin terhubung kembali. Dalam kumpul keluarga yang bentuknya hi joint. Apa itu hi joint? Ada interaksi, ngobrol, melibatkan sentuhan-sentuhan secara fisik," ungkapnya setelah menanggapi masalah yang dihadapi Agnez Mo.