Penderita HIV Meningkat, Didominasi Ibu Rumah Tangga
- Pixabay
VIVA – Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2019 mengalami kenaikan tiap tahunnya. Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono memaparkan jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2019 sebanyak 349.882.
Sementara, lanjut Anung, jumlah AIDS yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2019 relatif stabil setiap tahunnya. Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2019 sebanyak 117.064 orang.
Meski demikian, jumlah kasus HIV yang ditemukan dan dilaporkan masih jauh dari jumlah kasus HIV yang diperkirakan. Estimasi ODHA tahun 2016 sebesar 640.443, sementara yang dilaporkan sampai dengan Juni 2019 sebanyak 349.882 atau 60,7. Hal itu salah satunya lantaran masih kuatnya stigma negatif yang kerap ODHA.
"Apapun jenis penyakitnya bisa kena termasuk penyakit HIV dan yang paling penting kita harus tahu faktor resiko dan mekanisme penularan, bagi yangsudah tahu faktor resiko dan penularan tentu tidak boleh melakukan stigmatisasi terhadap seseorang yang menderita penyakit apapun, bukan hanya HIV,"ungkap Anung saat ditemui d kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 27 November 2019.
Anung juga memaprakan, jumlah kasus AIDS yang dilaporkan Menurut Pekerjaan/Status per April-Juni 2019 masih didominasi oleh ibu rumah tangga dengan jumlah 453 kasus dan disusul wiraswasta sebanyak 226 kasus.
Faktor risikoo penularan terbanyak melalui hubungan seksual berisiko heteroseksual (70,2 persen), penggunaan alat suntik tidak steril (8,2 persen), diikuti homoseksuall (7 persen), dan penularan melalui perinatal (2,9 persen).
"Penemuan kasus masih perlu ditingkatkan. karena baru mencapai 50 persen arii estimasi yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan skrining terhadap semua ibu hamil,semuaa pasien yang terdiagnosa TB, serta memperkuat penemuan kasus pada papulasi kunci," kata dia.