Sebelum Meninggal Cecep Reza Bombom Pasang Ring Jantung, Ini Sebabnya
- Instagram/cecepreza_
VIVA – Mantan artis cilik Cecep Reza meninggal dunia, Selasa 19 Novembe? 2019. Aktor yang khas dengan peran Bombom di sinetron Bidadari itu meninggal di usia yang relatif muda, 31 tahun.
Masih belum ada kepastian mengenai penyebab kematian aktor tersebut. Namun, disinyalir adanya gangguan pada jantung yang membuatnya meninggal dunia. Hal ini diketahui usai aktor Ade Firman Hakim mengunggah percakapan dengan Cecep yang diketahui ingin memasang ring pada jantung.
Adapun tindakan pemasangan ring atau cincin pada jantung dibutuhkan pada pasien yang memiliki penyakit jantung koroner karena penyempitan pembuluh darah di bagian jantung. Tindakan ini membutuhkan dokter spesialis jantung yang handal dan berpengalaman, seperti dikutip dari laman RS Awal Bros, Selasa 19 November 2019.
Tidak semua pasien penyakit jantung membutuhkan tindakan ini, perlu persetujuan dari dokter jantung pasien. Pada saat pemasangan ring jantung, pasien akan dibius terlebih dahulu sehingga tidak merasa sakit.
Setelahnya, dokter spesialis jantung akan memasukkan selang kecil (kateter) ke dalam pembuluh darah. Kateter tersebut terdiri dari bagian-bagian kecil seperti balon dan ring jantung. Kemudian kateter diarahkan ke pembuluh darah yang mengalami penyempitan dengan bantuan monitor.
Dengan memasang ring jantung, pasien dapat memiliki suplai darah dan oksigen yang cukup di jantungnya, dan membuat pasien dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan lebih sedikit batasan atau larangan.
Meskipun demikian, pasien diharapkan untuk mengikuti pola makan yang sehat dan seimbang, menghindari asupan makanan berlemak. Tak hanya itu, pasien juga disarankan lakukan kontrol dengan USG jantung secara berkala sesuai saran dari dokter jantung Anda jika dibutuhkan.
Mengenai penyakit jantung koroner (PJK) sendiri, banyak diderita orang lanjut usia namun tak menutup kemungkinan risiko terkena jantung koroner bisa saja terjadi pada anak muda usia 30an. Penyakit mematikan nomor satu di dunia ini biasa terjadi karena pola hidup yang tak sehat.
Faktor keturunan menjadi yang paling utama menyebabkan PJK timbul di tubuh. Selain faktor keturunan, pola hidup dan seringnya konsumsi makanan tinggi kolesterol menjadi penyebab ternyadinya sumbatan di pembuluh darah jantung yang menyebabkan seseorang terkena jantung koroner.
"Usia lansia memang cenderung rentan terkena PJK. Tapi dengan pola hidup sekarang (yang rata-rata mengalami) stres tinggi, makanan berlimpah, pola hidup berantakan, mereka yang berusia muda semakin rentan terkena PJK," ujar spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Hengki Lasanudin SpJP., dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, beberapa waktu lalu.
Hengki melanjutkan, PJK pada dasarnya tak memiliki gejala di awal. Saat pembuluh darah sudah sangat menyempit, oksigen ke jantung sudah sangat menurun, maka gejala mulai timbul namun sudah terlanjur parah.
"Karena sering tak bergejala, penyakit ini sudah membuat pembuluh darah sangat menyempit sehingga tak dapat disembuhkan. Hanya bisa dikontrol. Artinya jika sudah PJK maka dia seumur hidup menderita itu. Faktor kontrol penting dengan menjaga pola hidup," kata dia.
Agar terhindari dari PJK, Hengki menegaskan pentingnya medical check up rutin untuk mengetahui sejak dini. Selain itu, peran gaya hidup yang dijalani sangat berpengaruh pada pencegahannya.
"Jangan stres saat kerja, boleh makanan enak tapi porsi dijaga. Terakhir, olahraga teratur agar metabolisme tubuh lebih baik terutama untuk jantung, minimal 30 menit selama 3 kali dalam seminggu," paparnya.