Jangan Jadikan Air Isotonik Pengganti Minuman Sehari-hari

Minuman kaleng isotonik atau energi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Minuman isotonik menjadi salah satu minuman yang digemari oleh banyak masyarakat. Rasanya yang segar dan dipercaya dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang membuat minuman ini begitu diminati.

Lalu apakah air isotonik bisa menggantikan air mineral untuk memenuhi kebutuhan cairan harian seseorang? Head of Indonesian Hydration Working Group, Dr.dr. Diana Sunardi M Gizi,Sp. GK menyebut tidak demikian.

“Tidak merekomendasikan mengganti jadi air minum sehari-hari,” kata dia dalam acara Jelajah AQUA di Sheraton Gandaria City Jakarta Selatan, Jumat 1 November 2019.

Dia melanjutkan, konsumsi minuman elektrolit ini umumnya biasanya diberikan kepada mereka yang suka berolahraga. Sebab minuman elektrolit ini bisa menjadi pengganti cairan dan elektrolit yang begitu banyak keluar dari tubuh kita.

“Jadi itu (minuman isotonik) lebih kalau aktivitas fisik banyak elektrolit banyak terbuang, bahkan saat olahraga dia satu jam berolahraga merekomendasi minuman elektrolit,” kata dia.

Diana pun menjelaskan terkait dengan berapa banyak air mineral yang harus dikonsumsi seseorang setelah berolahraga hal itu bergantung pada tingkat kebiasaan seseorang. Orang yang terbiasa melakukan olahraga, adalah sebanyak 2-3 gelas untuk menggantikan keringat yang keluar dalam tubuh.

“Kalau olahragawan akan ditimbang berat badan perbedaan awal berat badan sebelum dan sesudah diperhitungkan dan berapa banyak yang perlu digantikan. Rekomendasi dokter air tidak panas dan tidak dingin,” kata dia.