Cegah Defisit BPJS, Terawan Bakal Ubah Konsep Puskesmas

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

VIVA – Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan, perlu adanya perubahan konsep untuk mencegah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami defisit. Salah satu yang bakal diubah yaitu konsep puskesmas menjadi fokus pada pencegahan penyakit.

Menurut Terawan, puskesmas yang saat ini menganut konsep kuratif dan rehabilitatif perlu kembali ke konsep awalnya, yaitu preventif dan promotif. Hal ini didasari oleh motivasi agar penyakit bisa dicegah sedini mungkin melalui fasilitas pelayanan primer ini.

"Saya akan ubah konsentrasi pelayanan di puskesmas bukan lagi kuratif dan rehabilitatif, tapi kembali ke fitrahnya, yaitu promotif dan preventif. Orientasinya adalah keberhasilan program kerja," jelas Terawan saat ditemui di Kantor BKKBN, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Terawan melanjutkan, untuk mengupayakan kinerja maksimal dari tiap puskesmas dalam mengubah konsep ini, akan mulai diberlakukan sistem akreditasi. Terawan yakin hal ini bisa menjadi acuan agar sistem kerja di puskesmas bisa berfokus terhadap pencegahan penyakit dan memangkas biaya pengobatan.

"Acuan akreditasi puskesmas bahwa dia terakreditasi kalau mampu atasi promotif dan preventif otomatis stunting dicegah. Di situlah kaitan yang saling ngunci," terangnya.

Ada pun soal transparansi keuangan, kata Terawan, perlu didorong dalam sistem kerja sama antar Kementerian. Selain itu, Terawan menekankan gerakan moral yang harus digalakkan dalam mencegah defisit BPJS Kesehatan.

"Kemarin sudah ke BPJS, saya lihat ada hal yang bisa diselesaikan. Kuncinya dimulai dari gerakan moral karena sifatnya gotong royong. Gerakan moral dari masyarakat akan mampu selesaikan dengan cepat. Kalau grasak-grusuk tidak akan teratasi," tegasnya.