Ingus Meler Sekaligus Nyeri Wajah, Bisa Jadi Gejala Awal Sinusitis

Ilustrasi penderita sinus
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Terkadang manusia kerap menghiraukan jika mengalami hidung yang terus mengeluarkan cairan, atau ingus meler. Banyak orang yang menyangka jika ingus meler merupakan gejala flu. Namun jangan salah. Jika ingus meler disertai dengan nyeri pada wajah, bisa jadi itu merupakan gejala awal sinusitis.

Menurut dr. Sepriani Trimurtini menjelaskan, sinusitis terjadi saat bagian sinus yang tersembunyi di balik wajah manusia mengalami peradangan. Sinus digambarkan sebagai rongga yang bertugas mengurangi beban tengkorak kepala dan memberikan perlindungan pada tubuh.

Dijelaskannya, setiap manusia memiliki empat jenis sinus, yaitu sinus maksilaris (terletak di sekitar tulang pipi), sinus frontalis (terletak di daerah dahi), sinus sphenoidalis (terletak di belakang rongga hidung), dan sinus etmoidalis (terletak di antara kedua mata). Pada kondisi normal, sinus menghasilkan lendir (mukus) di hidung. Mukus tersebut akan mencegah kuman, polutan, alergi dan benda asing untuk masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi. 

“Sinus memiliki hubungan yang erat dengan hidung. Sehingga, gejala awal sinusitis umumnya berkaitan erat dengan infeksi saluran pernapasan. Terdapat dua jenis sinusitis, yakni akut dan kronik. Keduanya dibedakan berdasarkan waktu kejadian. Sinusitis akut terjadi selama beberapa hari hingga empat minggu. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh alergi atau infeksi virus,” ujar dr. Sepriani, di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.

Sinusitis kronik terjadi selama 12 minggu atau lebih dan dapat berulang. Sinusitis kronik umumnya dialami oleh mereka yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, seperti polip hidung atau daya tahan tubuh yang lemah.

“Meski berbeda, gejala awal sinusitis umumnya serupa, yaitu nyeri di wajah, muncu lendir di hidung, hidung tersumbat, batuk dan nyeri tenggorokan. Jika penderita tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, gejala lain yang akan ikut dirasakan adala demam, kemerahan sekitar hidung dan pipi, kemampuan indera penciuman berkurang, nafsu makan menurun dan suara sengau,” jelas Sepriani.

Saat pasien berobat dan mengeluhkan adanya gejala-gejala tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik hidung menggunakan rhinoskopi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi bagian dalam dari rongga hidung dan kemungkinan adanya sumbatan. 

Penyedotan cairan sinus juga bisa dilakukan untuk kemudian diperiksa di laboratorium guna mengetahui jenis kuman penyebab sinusitis. Pada sinusitis kronik, dokter akan melakukan pemeriksaan radiologi atau rontgen dan CT scan bila diperlukan. 

“Banyak orang menyangka bahwa sinusitis pasti memerlukan antibiotik. Nyatanya, tidak selalu demikian. Pada kebanyakan kasus, sinusitis dapat diatasi dengan pemberian obat dekongestan. Obat ini bekerja dengan mengurangi bengkak di saluran pernapasan, sehingga keluhan hidung tersumbat bisa mereda. Sedangkan, pada kasus sinusitis yang disebabkan oleh alergi, obat antihistamin adalah solusinya,” katanya.

Sedangkan ntuk mengencerkan lendir kental serta membersihkan hidung, dokter mungkin akan memberikan pasien larutan saline.

Ada juga cara alami untuk atasi sinusitis. Caranya adalah dengan minum air putih dengan suhu hangat, agar gejala hidung tersumbat dan perasaan nyeri di tenggorokan bisa reda. Bisa juga dengan menghirup uap panas. Cukup siapkan air panas dan tuangkan di mangkuk. Setelah beberapa menit, posisikan wajah di atas mangkuk dan hirup uapnya.

Dengan prinsip serupa, Anda dapat pula melakukan kompres hangat di bagian wajah. Caranya, basahi waslap menggunakan air hangat lalu letakkan di wajah selama beberapa saat.