Serba-serbi Lupus, Penyakit Autoimun yang Diderita Selena Gomez

Selena Gomez
Sumber :
  • Instagram/selenagomez

VIVA – Setelah beberapa waktu vakum di dunia musik, Selasa malam, 22 Oktober 2019 lalu, Selena Gomez merilis single barunya berjudul Lose You to Love Me. Selena sendiri sempat vakum di dunia musik lantaran dirinya tengah fokus menjalankan pengobatan lupus yang dialaminya.

Mantan kekasih Justin Bieber ini sudah lama mengungkapkan bahwa ia menderita penyakit lupus. Selena juga diketahui sudah memberikan keterangan soal penyakit yang dideritanya tersebut pada saat perilisan album Revival di tahun 2015.

Namun, Selena tak pernah berbicara banyak soal penyakitnya itu. Ia pun membuat pengakuan yang mengejutkan soal lupus. Lalu, apa itu penyakit lupus yang diderita oleh Selena?

Lupus adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh itu sendiri. Peradangan yang disebabkan oleh penyakit lupus ini dapat memengaruhi banyak sistem tubuh. Demikian dilansir dari laman resmi Mayo Clinic, Kamis, 24 Oktober 2019.

Mulai dari sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung hingga paru-paru. Tidak ada dua kasus lupus yang persis sama. Tanda dan gejala dapat muncul tiba-tiba atau berkembang perlahan, mungkin ringan atau berat, dan mungkin sementara atau permanen.  

Kebanyakan orang dengan lupus memiliki penyakit ringan yang ditandai dengan episode yang disebut flare, ketika tanda dan gejala memburuk untuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu. Tanda dan gejala lupus yang dialami akan bergantung pada sistem tubuh mana yang dipengaruhi oleh penyakit tersebut.  

Tanda-tanda dan gejala yang paling umum termasuk kelelahan, mengalami rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan, ruam berbentuk lalat capung di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh.

Kemudian juga lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari (fotosensitifitas). Jari tangan dan kaki yang berubah menjadi putih atau biru ketika terkena dingin  atau selama periode-periode yang penuh tekanan (fenomena Raynaud), napas tersengal, nyeri dada dan mata kering.

Kamu harus segera menemui dokter apabila mengalami ruam yang tidak dapat dijelaskan, demam yang berkelanjutan, rasa sakit yang terus-menerus atau kelelahan.

Lalu, apa penyebab Lupus? Lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh (penyakit autoimun). Kemungkinan lupus dihasilkan dari kombinasi genetika dan lingkungan.

Orang dengan kecenderungan bawaan untuk lupus dapat terserang penyakit ketika mereka bersentuhan dengan sesuatu di lingkungan yang dapat memicu lupus. Bagaimana pun, penyakit lupus dalam banyak kasus tidak diketahui. Beberapa pemicu potensial lupus meliputi:

Sinar matahari

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.

Infeksi

Memiliki infeksi dapat memicu lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.  

Obat

Lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti-kejang dan antibiotik. Orang yang menderita lupus yang diinduksi obat biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat. Jarang, gejalanya dapat bertahan bahkan setelah obat dihentikan.