Kenali Sejak Dini Gejala Hamil yang Berisiko Tinggi
- U-Report
VIVA – Masa kehamilan harus dijalani dengan perasaan bahagia. Hal ini bisa berdampak baik bagi kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin, sehingga kelak bayi akan tumbuh dengan tubuh yang juga sehat.
Namun, tak sedikit masalah yang hadir selama masa kehamilan di mana kondisi tersebut dikatakan sebagai hamil dengan risiko tinggi. lbu dengan penyakit penyerta seperti asma, diabetes, kelainan jantung, atau hamil dengan penyakit penyulit seperti pre-eklamsia, eklamsia, infeksi, atau riwayat operasi terdahulu, dan hamil di usia rentan berpotensi memiliki kehamilan dengan risiko tinggi.
Di indonesia, tantangan ini menjadi lebih besar dengan berbagai fakta kesehatan termasuk kekurangan zat gizi makro dan mikro yang masih dihadapi oleh ibu hamil. Selain itu, gaya hidup yang kurang baik juga memicu kondisi kehamilan risiko tinggi tersebut.
"Karakeristik kehamilan risiko tinggi yang berhubungan langsung seperti diabetes dan hipertensi, lalu komplikasi kehamilan, lingkungan yang berbahaya salah satunya kekuragan gizi, serta gaya hidup dengan rokok dan alkohol," ujar Spesialis Kandungan dan Kebidanan Dr. dr. Ali Sungkar SpOG(K), dalam temu media di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 17 September 2019.
Dokter Ali menambahkan, tanda-tanda dari kehamilan risiko tinggi sebenarnya mudah dikenali. Salah satunya saat terasa nyeri ketika buang air kecil.
"Nyeri saat pipis perlu diwaspadai karena ada indikasi infeksi saluran kemih. Bisa berisiko juga pada ibu hamil," kata Ali.
Selain itu, jika ada perdarahan, nyeri perut atau kontraksi, serta keluar cairan berlebih di vagina maka segera ke dokter untuk berkonsultasi. Begitu pula saat ada nyeri di kepala secara menetap dan muntah terus menerus.
"Saat ada demam dan bengkak di kaki atau tangan, itu sebenarnya mudah dikenali. Jadi ibu hamil bisa mengetahuinya," kata dia.