Bahaya Banget, Revenge Porn Bisa Bikin Trauma Jangka Panjang
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Kasus kekerasan seksual dalam dunia maya kembali terjadi. Seorang perempuan baru-baru ini menjadi korban revenge porn dengan pelaku yang merupakan mantan pasangannya.
Pelaku yang diduga merupakan salah satu mahasiswa dari universitas negeri ternama di Jawa Tengah melakukan hal itu karena rencananya menikahi korban tidak disetujui oleh orangtua korban. Pelaku kemudian menyebarkan video dan foto saat dia berhubungan intim dengan korban.
Hal yang tidak banyak diketahui orang, revenge porn sendiri membawa dampak kesehatan mental yang serius bagi para korban. Dalam jurnal berjudul Revenge Pornography: Mental Health Implications and Related Legislation, korban harus mengatasi konsekuensi pribadi dan psikologis jangka panjang, mengingat bahwa foto atau video yang disebarluaskan dapat terus menghantui mereka sepanjang hidup mereka.
Baca Juga: 5 Cara Supaya Pernikahan Gak Bubar karena Bosan Seperti Ahn Jae Hyun
Menurut sebuah penelitian, 49 persen korban melaporkan bahwa mereka mengalami rasa malu di dunia maya dan cyberstalking oleh pengguna online yang melihat foto-foto yang telah diunggah. Studi yang sama mencatat bahwa 80 hingga 93 persen korban menderita tekanan emosional yang signifikan setelah foto-foto eksplisit mereka tersebar. Kesedihan itu meliputi kemarahan, rasa bersalah, paranoia, depresi, atau bahkan bunuh diri. Mungkin juga ada kemunduran dalam hubungan pribadi dan perasaan terisolasi.
Banyak konsekuensi negatif jangka panjang dari kasus revenge porn. Hal ini membuat para korban menderita dampak kesehatan mental yang sama dan abadi seperti yang dijelaskan oleh para korban pornografi anak, seperti depresi, penarikan diri, rendah diri, dan perasaan tidak berharga.
Selain kerusakan psikologis, korban mungkin mengalami pemutusan hubungan kerja atau mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan di masa depan.
Beberapa korban terpaksa mengganti nama mereka dalam upaya untuk melarikan diri dari masa lalu mereka. Oleh karenanya perlu aturan yang lebih jelas yang mampu melindungi para korban revenge porn.