Pahitnya Cokelat Hitam Ternyata Bisa Kurangi Risiko Depresi

Ilustrasi cokelat.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Bukan rahasia umum kalau cokelat punya efek memperbaiki suasana hati. Namun siapa sangka cokelat juga punya efek yang lebih dahsyat yaitu memperbaiki suasana hati.

Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa cokelat bisa mengatasi depresi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Depression and Anxiety itu juga menjabarkan soal keterkaitan antar keduanya.

Penelitian yang dilakukan University College of London (UCL) itu mengimpun data dari US National Health and Nutrition Examination Survey, dalam riset itu 13.626 orang dewasa dilibatkan. 

Sejumlah faktor penentu seperti tinggi badan, berat badan, status perkawinan, etnis, pendidikan, pendapatan rumah tangga, aktivitas fisik, merokok, dan masalah kesehatan kronis juga diperhitungkan untuk memastikan hanya mengukur efek cokelat pada gejala depresi.

Dalam pernyataannya penulis utama penelitian tersebut Dr Sarah Jackson (UCL Institute of Epidemiology & Health Care) mengatakan penelitian ini memberikan beberapa bukti bahwa konsumsi cokelat, terutama cokelat hitam yang terasa pahit atau cokelat murni, dapat dikaitkan dengan kemungkinan berkurangnya gejala depresi yang relevan secara klinis. 

Selain itu cokelat banyak dilaporkan memiliki sifat meningkatkan suasana hati. Hal ini salah satunya karena, cokelat mengandung sejumlah bahan psikoaktif yang menghasilkan perasaan euforia mirip dengan cannabinoid, yang ditemukan dalam ganja. 

Ini juga mengandung phenylethylamine, sebuah neuromodulator yang diyakini penting untuk mengatur suasana hati orang.

“Bukti eksperimental juga menunjukkan bahwa perbaikan suasana hati hanya terjadi jika cokelat enak dan enak untuk dimakan, yang menunjukkan bahwa pengalaman menikmati cokelat merupakan faktor penting, bukan hanya bahannya saja," tulis pernyataan dalam laporan itu.

Meski hal di atas berlaku untuk semua jenis cokelat, cokelat hitam memiliki konsentrasi flavonoid yang lebih tinggi. Bahan kimia antioksidan yang terkandung di dalamnya telah terbukti meningkatkan mengurangi peradangan, yang telah terbukti berperan dalam timbulnya depresi. (nda)